Rusia Peringatkan Ini Jika Israel Kuasai Seluruh Wilayah Gaza

Bendera Rusia
Sumber :

VIVA Tangerang – Ketegangan di Jalur Gaza kembali memanas setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan rencana untuk menguasai seluruh wilayah tersebut. Pemerintah Rusia memperingatkan bahwa langkah ini berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah sangat parah di Palestina, sekaligus mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah.

Peringatan Keras dari Rusia

Korea Utara Mulai Bongkar Pengeras Suara Propaganda di Perbatasan dengan Korea Selatan

Peringatan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Sabtu (9/8). Menurutnya, rencana Israel yang mendapat penolakan luas dari dunia internasional akan semakin memperdalam penderitaan rakyat Gaza.

“Pelaksanaan keputusan semacam itu berisiko memperparah situasi yang sudah sangat dramatis di wilayah Palestina, yang kini menunjukkan semua tanda-tanda bencana kemanusiaan,” kata Zakharova dalam pernyataan resminya.

Indonesia Kirim 10 Ribu Ton Beras untuk Palestina, Disalurkan Melalui Yordania

Rusia menilai bahwa langkah tersebut bukan hanya akan mengorbankan rakyat sipil, tetapi juga merusak seluruh upaya diplomatik yang selama ini dilakukan untuk meredakan konflik.

Rencana Israel Kuasai Gaza

Sebelumnya, Netanyahu mengumumkan rencana untuk membentuk perimeter keamanan di seluruh Jalur Gaza. Setelah penguasaan militer penuh, wilayah itu rencananya akan diserahkan kepada “pemerintahan sipil” yang baru.

Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Bahas Rencana Israel Duduki Kota Gaza

Kantor Netanyahu menyebut bahwa kabinet keamanan Israel telah menyetujui rencana tersebut, termasuk operasi militer untuk menumpas Hamas dan merebut kendali penuh atas Kota Gaza.

Namun, rencana ini menuai gelombang kecaman dari berbagai negara dan lembaga internasional, yang menilai tindakan tersebut dapat memperburuk penderitaan warga sipil dan melanggar hukum internasional.

Situasi Kemanusiaan di Gaza Semakin Memburuk

Sejak pecahnya konflik pada Oktober 2023, Jalur Gaza telah mengalami kehancuran besar-besaran. Serangan udara dan operasi militer Israel disebut telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

Selain korban jiwa, infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat distribusi pangan hancur. Blokade yang ketat juga mengakibatkan kelangkaan pangan dan obat-obatan, membuat jutaan warga terancam kelaparan.

Laporan PBB menyebutkan bahwa sebagian besar penduduk Gaza kini hidup dalam kondisi pengungsian, dengan akses air bersih dan sanitasi yang minim.

Dampak bagi Stabilitas Kawasan

Rusia memperingatkan bahwa penguasaan penuh Israel atas Gaza dapat memicu reaksi keras dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. Hal ini berpotensi memicu eskalasi konflik lintas batas, termasuk di Lebanon dan Tepi Barat.

“Konsekuensi negatif yang serius tidak hanya akan dirasakan oleh Palestina, tetapi juga oleh seluruh kawasan,” tegas Zakharova.

Seruan untuk Gencatan Senjata

Sejumlah negara, termasuk Rusia, menyerukan gencatan senjata segera dan dimulainya kembali negosiasi damai. Langkah diplomatik dinilai sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan spiral kekerasan dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.

Masyarakat internasional kini menaruh perhatian penuh pada perkembangan di Gaza, mengingat setiap tindakan militer tambahan dapat menimbulkan korban massal dan memperburuk krisis yang sudah ada. (Antara)