Kenapa Ending Attack on Titan Menjadi Kontroversi di Kalangan Penggemar?

Anime Attack on Titan (imdb.com)
Sumber :
  • imdb.com

Tangerang – Attack on Titan atau Shingeki no Kyojin adalah salah satu anime dan manga paling populer dalam satu dekade terakhir. Kisah epik tentang kebebasan, pengorbanan, dan konflik moral ini berhasil menarik jutaan penggemar di seluruh dunia. Namun, ketika kisahnya mencapai akhir, banyak penggemar merasa kecewa, bingung, bahkan marah. Lalu, kenapa ending Attack on Titan menjadi begitu kontroversial?

1. Karakter Eren yang Berubah Drastis

Cara Membuat Donat yang Lembut dan Empuk, Anti Gagal!

Salah satu pemicu utama kontroversi adalah perubahan karakter Eren Yeager. Dari seorang anak yang penuh semangat membebaskan umat manusia dari ancaman Titan, Eren berubah menjadi sosok yang melakukan genosida demi melindungi Pulau Paradis. Banyak penggemar merasa pengembangan karakter ini terlalu ekstrem dan tidak selaras dengan motivasi awal Eren. Beberapa merasa simpati, namun tak sedikit yang merasa dikhianati oleh arah cerita ini.

2. Alasan di Balik Genosida yang Dipertanyakan

Ending Attack on Titan memperlihatkan Eren melakukan The Rumbling—membangkitkan ribuan Titan raksasa untuk menghancurkan sebagian besar umat manusia. Tujuannya adalah untuk menciptakan ketakutan dan menjamin keamanan Pulau Paradis. Meskipun niat Eren adalah "demi kebaikan", metode yang dipilih sangat kontroversial. Penggemar mempertanyakan apakah tujuan tersebut bisa membenarkan tindakan kejam seperti membantai milyaran orang.

3. Armin dan Mikasa Terlihat Pasrah

Resep Dango, Makanan Jepang yang Sering Muncul di Anime

Armin dan Mikasa, dua karakter yang sejak awal menjadi sahabat Eren, terlihat tidak mengambil sikap tegas dalam menghadapi kejatuhan moral Eren. Armin justru berterima kasih kepada Eren setelah genosida terjadi, dan Mikasa tetap mencintai Eren meski harus membunuhnya di akhir. Banyak penggemar merasa respons mereka terlalu lemah dan tidak realistis, bahkan menganggap mereka tidak setia pada nilai yang sebelumnya mereka perjuangkan.

4. Pesan Moral yang Tidak Konsisten

Selama bertahun-tahun, Attack on Titan menggambarkan kompleksitas moral dengan sangat baik. Namun di ending-nya, banyak penggemar merasa bahwa pesan moralnya menjadi kabur. Apakah genosida itu bisa dimaafkan jika itu demi kedamaian? Apakah kebebasan lebih penting daripada nyawa orang lain? Alih-alih memberikan jawaban yang kuat, ending-nya justru meninggalkan banyak pertanyaan yang membuat pembaca bingung.

5. Epilog yang Terasa Gantung

Kisah Seorang Ayah Non Muslim untuk Anaknya yang Ingin Kuliah di Al-Azhar dan Jadi Ustadz

Bab terakhir manga dan ending anime memberikan epilog yang memperlihatkan masa depan yang tetap penuh konflik. Bahkan setelah pengorbanan Eren, dunia tetap tidak damai. Penggemar menganggap ending ini terlalu pesimis dan tidak memberikan penutupan yang memuaskan setelah perjuangan panjang para karakter utama.


Ending Attack on Titan bukanlah akhir yang bahagia, melainkan akhir yang penuh pertanyaan dan dilema moral. Inilah yang membuatnya sangat kontroversial di kalangan penggemar. Sebagian menganggapnya realistis dan berani, sementara yang lain merasa kecewa dan tidak puas. Yang pasti, Attack on Titan berhasil menjadi perbincangan global hingga akhir kisahnya.