Thriftpreneur: Peluang Usaha di Balik Tren Pakaian Bekas

Ilustrasi bisnis pakaian (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

 

  1. Selektif dalam Quality Control
    Barang bekas bukan berarti murahan. Semakin teliti memilih kualitas, semakin tinggi kepercayaan pembeli.

  2. Bangun Komunitas Pelanggan
    Buat akun media sosial yang interaktif. Adakan lelang, live shopping, atau give away agar pelanggan merasa dekat.

  3. Transparan Soal Kondisi Barang
    Sebutkan noda kecil atau defect agar pembeli tidak merasa tertipu.

  4. Konsisten Update Stok
    Stok baru yang rutin membuat pelanggan rajin mampir dan berburu item.

  5. Ikuti Tren Fashion Vintage
    Rajin riset tren yang sedang naik, misalnya tren Y2K, old school jacket, atau tote bag vintage.

 

Dengan strategi yang tepat, thriftpreneur bisa berkembang menjadi usaha skala besar. Bahkan banyak thrift shop yang kini merambah ke bazaar offline, membuka toko fisik, hingga menjual produk thrift ke luar negeri.

 

Intinya, bisnis pakaian bekas bukan sekadar trend musiman. Thrifting sudah menjadi gaya hidup generasi masa kini yang peduli harga, gaya, sekaligus kelestarian bumi. Tertarik terjun jadi thriftpreneur juga?