5 Tips Negosiasi Harga Motor Bekas agar Tidak Rugi dan Tetap Untung
- VIVA
VIVA Tangerang – Membeli atau menjual motor bekas tak cukup hanya sekadar tawar-menawar biasa. Negosiasi harga adalah seni yang perlu strategi, ketenangan, dan pengetahuan pasar. Baik sebagai pembeli maupun penjual, kamu perlu tahu kapan waktu terbaik menawar, bagaimana mengatur ekspektasi harga, dan cara menghadapi pihak yang terlalu ngotot.
Berikut ini adalah tips negosiasi harga motor bekas agar tidak rugi dan tetap untung dari dua sisi: penjual dan pembeli.
Tips Negosiasi untuk Penjual Motor Bekas
1. Pasang Harga Sedikit di Atas Target
Selalu pasang harga 5–10% lebih tinggi dari harga minimal yang kamu mau. Ini memberi ruang untuk negosiasi tanpa membuat kamu rugi.
Contoh: Kalau kamu ingin motor laku Rp14 juta, pasang harga Rp14,5 juta – Rp15 juta.
2. Kenali Harga Pasaran Motor
Cari tahu harga motor sejenis di berbagai platform (OLX, FB Marketplace, showroom lokal). Pengetahuan ini membuat kamu percaya diri saat menolak tawaran yang terlalu rendah.
3. Tampilkan Kelebihan Motor Secara Jelas
Pembeli bisa menerima harga lebih tinggi jika kamu menunjukkan nilai tambah, seperti:
Pajak panjang
Ban baru
Mesin terawat
Tangan pertama
Surat lengkap
Berikan alasan logis kenapa harga kamu sepadan.
4. Tegas Tapi Sopan Saat Menolak Tawaran
Hindari kata-kata seperti “enggak bisa kurang” tanpa alasan. Lebih baik katakan: “Harga sudah saya sesuaikan dengan kondisi dan pasaran, Mas. Motor ini ban baru dan pajak hidup panjang. Saya rasa harga segitu masih masuk.”
5. Waspadai Penawar Ekstrem (Lowballing)
Jika ada calon pembeli yang langsung menawar 30–40% dari harga pasaran, jangan terburu-buru emosi. Kamu bisa jawab: “Mohon maaf Mas, kalau harga segitu saya tidak bisa lepas. Harga sudah saya buat serendah mungkin sesuai kondisi motor.”
Tips Negosiasi untuk Pembeli Motor Bekas
1. Riset Dulu Harga Pasaran
Sebelum menawar, cek dulu harga motor yang kamu incar di berbagai sumber. Ini jadi senjata kuat saat kamu ingin menawar logis.
2. Cek Kekurangan Motor untuk Bahan Nego
Gunakan kekurangan motor sebagai poin negosiasi. Misalnya:
Ban tipis
Pajak mati
Lecet bodi
Servis tidak lengkap
Contoh kalimat negosiasi:
“Motor oke, tapi saya lihat bannya sudah tipis dan pajaknya mati. Kalau saya beli, harus keluar uang lagi. Gimana kalau saya ambil di Rp12,5 juta?”
3. Gunakan Nada Sopan dan Tidak Merendahkan
Hindari nada meremehkan. Justru kalau kamu negosiasi dengan sopan, penjual cenderung lebih fleksibel. “Saya suka motornya, tapi budget saya agak terbatas. Kalau bisa dilepas sedikit lagi, saya siap bayar cash sekarang.”
4. Tentukan Batas Maksimal Budget
Sebelum bertemu penjual, tetapkan batas maksimal kamu. Kalau harga tidak cocok, jangan ragu untuk mundur.
5. Datang di Waktu yang Tepat
Waktu terbaik untuk negosiasi:
Akhir bulan: Penjual biasanya butuh dana cepat
Pagi atau siang hari: Kondisi penjual lebih rileks
Minggu pertama iklan tayang: Peluang masih banyak, tapi harga bisa tinggi
Minggu ke-3 atau ke-4: Penjual mulai fleksibel karena motor belum laku
Cara Menghadapi Penjual atau Pembeli yang Ngotot
Jika Kamu Penjual:
Tetap tenang, hindari debat emosional
Ulangi keunggulan motor kamu secara objektif
Tawarkan “harga pas” yang tidak bisa ditawar lagi
Siap-siap akhiri negosiasi jika terlalu memaksa
Jika Kamu Pembeli:
Jangan terlihat terlalu ngebet
Bersikap realistis, jangan paksa harga tak masuk akal
Kalau harga terlalu tinggi dan tidak bisa dinego, ucapkan terima kasih dan cari alternatif lain
Negosiasi harga motor bekas tidak harus bikin pusing atau jadi ajang adu keras kepala. Dengan riset pasar, komunikasi yang sopan, dan sikap tegas namun fleksibel, kamu bisa mendapatkan harga terbaik—baik sebagai penjual maupun pembeli.
Ingat: Tujuan utama dari negosiasi bukan siapa yang menang, tapi agar kedua pihak merasa untung dan puas.