Tips Mengatur Cash Flow bagi Freelancer

Ilustrasi Pekerja atau Karyawan.
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Menjadi freelancer punya banyak kelebihan seperti bebas menentukan waktu kerja, juga potensi pendapatan yang menarik karena mengikuti dengan nilai proyek yang dijalankan. Semakin besar proyek yang dijalankan, semakin besar pendapatan yang diraih.  

Ada juga banyak tantangan secara finansial bagi freelancer terutama pada awal merintis karier. Misalnya, dibandingkan menjadi karyawan di suatu perusahaan, menjadi freelancer tidak menjadikan seseorang itu mudah mendapatkan akses seperti jaminan kesehatan, pensiun, atau fasilitas kredit untuk membeli aset bernilai tinggi seperti rumah.  

Namun ada beberapa tips yang bisa membantu freelancer mengatur cash flow dengan lebih efisien yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Perhatikan rata-rata penghasilan dalam beberapa bulan terakhir

Penghasilan freelancer memang gak selalu sama setiap bulannya. Untuk mengetahui tingkat penghasilan, maka kamu dapat membuat rata-rata penghasilan dalam 3-4 bulan terakhir.  

Dari sana, kamu bisa mengetahui penghasilan yang bisa digunakan sebagai acuan dalam penyusunan anggaran. Perhatikan juga penghasilan bulan apa yang biasanya memuncak, dan penghasilan bulan apa yang paling rendah.  

2. Menyusun anggaran bulanan

Dengan anggaran yang jelas, kamu bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan rutin sekaligus menentukan prioritas. Pastikan juga menyisihkan dana darurat sebagai antisipasi jika proyek mendadak berkurang atau klien menunda pembayaran.

3. Membuat target pendapatan bulanan yang realistis

Hal ini bisa memotivasi kamu untuk konsisten mencapai pendapatan tertentu tiap bulan. Selain itu, usahakan menyimpan sebagian penghasilan dari bulan-bulan produktif untuk menutupi kebutuhan di bulan yang lebih tenang.

4. Miliki rekening dana darurat dan asuransi

Kadang kala kita memiliki pengeluaran tidak terduga. Misalnya, kamu mungkin harus bawa hewan peliharaanmu ke dokter, atau sekadar perbaikan alat-alat kantor yang tiba-tiba tidak berfungsi. 

Untuk risiko biaya kesehatan, pastikan kamu memiliki asuransi kesehatan, minimal punya BPJS Kesehatan. Biaya berobat sekarang tidak murah, dan kalau ada pengeluaran kesehatan kita harus punya jaring pengaman yang pasti bisa melindungi keuangan kita.  

5. Manfaatkan aplikasi keuangan

Aplikasi akuntansi sederhana bisa memantau cash flow. Dengan teknologi ini, kamu bisa melacak pemasukan dan pengeluaran, sehingga memiliki catatan yang rapi tentang cash flow.

Banyak aplikasi juga menyediakan fitur untuk mengatur pengingat pembayaran, membantu menghindari penundaan dalam menerima pendapatan.

6. Sisihkan keuntungan pendapatan sebagai freelancer untuk pengembangan diri

Kalau kamu bergerak sebagai freelancer di bidang jasa, maka jangan lupa menyisihkan keuntungan untuk meningkatkan keahlian dan menciptakan spesialisasi, belajar personal branding, teknik negosiasi dan penjualan, serta biaya untuk menjaga stamina dan kesehatan.  

Yang disebutkan di atas adalah pengeluaran-pengeluaran yang akan berkontribusi pada pemasukan dan peningkatan value diri. Kembangkan jaringan pertemanan, siapa tau dari pertemanan itu muncul berbagai peluang atau ide bisnis lainnya yang menjanjikan.  

7. Menawarkan skema pembayaran bertahap

Coba tawarkan skema pembayaran bertahap pada klien. Ini dapat membantu kamu mendapatkan pembayaran lebih awal tanpa harus menunggu proyek selesai.

Dengan mengelola cash flow secara teratur, kamu bisa bekerja lebih tenang dan memiliki kontrol keuangan yang lebih baik. Mengatur cash flow adalah langkah penting untuk mengamankan stabilitas finansial seorang freelancer.