Apa Itu Break Even Point (BEP) dalam Bisnis?

Ilustrasi Bisnis.
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Dalam dunia bisnis, istilah Break Even Point atau BEP sering kali menjadi salah satu konsep penting yang harus dipahami oleh para pengusaha, terutama pemula. BEP merupakan titik kritis di mana pendapatan total sama dengan biaya total, sehingga bisnis tidak mengalami untung maupun rugi. Memahami BEP sangat penting untuk mengelola keuangan usaha dan merancang strategi bisnis yang efektif.

Pengertian Break Even Point (BEP)

Break Even Point (BEP) adalah kondisi di mana total pendapatan dari penjualan produk atau jasa sama dengan total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan operasional bisnis. Pada titik ini, laba bersih usaha adalah nol. Dengan kata lain, BEP adalah titik impas atau titik balik di mana bisnis mulai menutup semua biaya dan siap meraih keuntungan.

BEP biasanya dihitung dalam satuan unit produk yang harus dijual atau dalam nilai rupiah penjualan. Dengan mengetahui BEP, pengusaha dapat menentukan target minimum penjualan agar usaha tetap bertahan dan tidak merugi.

Komponen Utama dalam Menghitung BEP

Untuk menghitung Break Even Point, ada beberapa komponen biaya yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Biaya Tetap (Fixed Cost): Biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi berubah, seperti sewa, gaji pegawai tetap, listrik, dan biaya administrasi.

  • Biaya Variabel (Variable Cost): Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produk yang diproduksi atau dijual, seperti bahan baku, upah tenaga kerja borongan, dan biaya pengemasan.

  • Harga Jual per Unit: Harga yang ditetapkan untuk setiap unit produk yang dijual ke konsumen.