7 Rahasia Kuliner Viral di Media Sosial: Bikin Dagangan Laris dalam Sekejap!
- VIVA
VIVA Tangerang – Di era digital, jualan makanan tidak hanya soal rasa, tapi juga visual dan strategi promosi. Banyak pelaku UMKM kuliner sukses karena makanannya viral di TikTok, Instagram, atau YouTube. Nah, kamu juga bisa kok! Yang penting tahu rahasia di balik kuliner yang viral dan bagaimana cara mengemas produkmu agar “nendang” di media sosial.
Berikut ini rahasia dan strategi jitu supaya kulinermu bisa viral dan laku keras!
1. Tampilan Makanan Harus “Mewah” di Kamera
Ilustrasi Ayam Panggang.
- VIVA
Ingat: orang pertama kali makan dengan mata. Gunakan warna cerah, topping melimpah, dan tekstur yang menggoda seperti meleleh, kriuk, atau lumer.
Contoh:
Ayam geprek dengan lelehan keju mozzarella
Dessert box dengan lapisan regal dan krim
Es boba dengan sirup mewah berwarna
Tips: Gunakan pencahayaan alami, background bersih, dan video slow motion saat makanan dipotong atau disantap.
2. Nama Menu yang Unik dan “Ngememe”
Ilustrasi Kopi.
- VIVA
Nama unik bikin orang mudah ingat dan penasaran. Pilih nama menu yang lucu, nyeleneh, atau mengandung tren kekinian.
Contoh:
Mie Mewek Level Setan
Ayam Baper (Bakaran Pedas Merona)
Es Kopi Mantan (Manis Tapi Bikin Deg-degan)
Tips: Gabungkan unsur lokal + kekinian. Nama unik seringkali lebih cepat menyebar daripada nama biasa.
3. Gunakan Strategi Storytelling
Posting bukan cuma jualan, tapi ceritakan kisah di balik produk. Misalnya:
“Dulu ini resep andalan ibu saya setiap Lebaran...”
“Bikin ini dari sisa uang gaji terakhir saya, dan ternyata laku keras...”
“Makanan khas kampung halaman yang saya rindu banget...”
Emosi = daya tarik. Konten dengan cerita lebih mudah disukai dan dibagikan.
4. Kolaborasi dengan Food Blogger atau Influencer Mikro
Pengguna Smartphone.
- VIVA
Kamu tak harus endorse influencer besar. Justru influencer kecil (1.000–10.000 followers) yang punya engagement tinggi bisa lebih efektif dan hemat biaya.
Caranya:
Kirimkan sample makanan
Minta honest review
Tawarkan barter atau diskon spesial untuk followers mereka
Tips: Pilih influencer lokal yang punya followers dari target pasar kamu, misalnya mahasiswa, ibu rumah tangga, atau pekerja kantoran.
5. Manfaatkan Format Konten yang Sedang Tren
Setiap platform punya ciri khas. Misalnya:
TikTok/Instagram Reels: Video cepat 15–60 detik, tunjukkan proses pembuatan atau “momen makan”
Instagram Stories: Voting menu, Q&A dengan followers
YouTube Shorts: Resep singkat atau testimoni pelanggan
Contoh tren:
ASMR makan (suara kriuk/lumer)
POV beli jajanan di pinggir jalan
Challenge “makan pedas tanpa minum”
6. Buat Limited Edition atau Menu Viral Temporer
Makanan viral sering datang dari menu edisi terbatas, contohnya:
“Cuma tersedia 7 hari!”
“Cuma 50 porsi sehari!”
“Menu spesial bulan Ramadan!”
Efeknya? FOMO (Fear of Missing Out), yang bikin orang buru-buru beli karena takut kehabisan.
7. Ajak Pelanggan Ikut Promosi
Buat challenge kecil atau campaign seru:
“Upload foto makan dan tag akun kami, dapet cashback Rp5.000!”
“Bagi testimoni dan dapet gratis 1 minuman!”
“Tantangan #MakanGeprekLevel5”
Dengan ini, pelanggan jadi “tim marketing” gratis buat brand kamu.
Penutup
Makanan viral tak harus mahal atau rumit. Yang penting:
Visual menarik
Nama unik
Cerita menyentuh
Promosi kreatif
Aktif di media sosial
Ingat, rasa adalah kunci loyalitas. Tapi viralitas lah yang bikin daganganmu meledak pertama kali.