Tips Mengelola Keuangan Bisnis Kecil agar Tidak Bangkrut

Ilustrasi Pinjaman Bank.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Banyak bisnis kecil gulung tikar bukan karena kurang laku, tapi karena kesalahan dalam mengelola keuangan. Arus kas yang tidak lancar, pencatatan yang berantakan, hingga tercampurnya dana pribadi dan usaha, menjadi penyebab utama kegagalan. Agar bisnis kecil Anda tetap sehat dan bertahan lama, berikut tips keuangan yang wajib diterapkan sejak dini.


1. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha

Kesalahan paling umum pebisnis pemula adalah mencampur uang pribadi dan uang bisnis. Ini membuat pengeluaran tidak terkendali dan sulit mengevaluasi keuntungan sebenarnya.

Solusi:

  • Buat rekening khusus untuk bisnis

  • Tentukan gaji tetap untuk diri sendiri (meskipun kecil)

  • Catat setiap pengambilan uang dari kas usaha sebagai biaya operasional atau dividen


2. Buat Pencatatan Keuangan Harian

Tanpa pencatatan yang jelas, Anda tak akan tahu apakah bisnis Anda untung atau rugi.

Langkah praktis:

  • Gunakan buku kas harian atau aplikasi keuangan sederhana (seperti BukuWarung, Moota, atau Excel)

  • Catat semua pemasukan dan pengeluaran setiap hari, sekecil apa pun

  • Lakukan rekap bulanan untuk evaluasi


3. Kelola Arus Kas (Cash Flow) dengan Cermat

Jangan hanya fokus pada omzet—perhatikan juga arus kas masuk dan keluar. Banyak bisnis terlihat menghasilkan banyak, tapi kehabisan uang karena arus kas negatif.

Tips mengatur cash flow:

  • Prioritaskan pembayaran kewajiban rutin (sewa, gaji, utang)

  • Hindari pembelian barang modal besar tanpa perencanaan

  • Tawarkan sistem pembayaran DP atau cicilan untuk klien besar


4. Alokasikan Dana Darurat Bisnis

Sama seperti keuangan pribadi, bisnis kecil juga butuh dana darurat. Ini penting saat penjualan turun, ada kerusakan alat, atau biaya tak terduga lainnya.

Saran:

  • Sisihkan minimal 5–10% dari keuntungan bulanan untuk dana cadangan

  • Simpan di rekening terpisah agar tidak tergoda untuk digunakan


5. Kontrol Biaya Operasional

Biaya yang membengkak diam-diam bisa menggerogoti keuangan bisnis. Lakukan evaluasi rutin untuk memangkas pengeluaran yang tidak efisien.

Contoh penghematan:

  • Gunakan listrik dan bahan baku secara efisien

  • Negosiasi ulang dengan supplier

  • Gunakan media promosi gratis (sosial media, WhatsApp) sebelum beriklan berbayar


6. Hindari Berutang Tanpa Perhitungan Matang

Utang bisa menjadi alat bantu, tapi jika tidak dikendalikan, bisa menjadi beban besar. Jangan berutang hanya untuk menutup kerugian atau pengeluaran konsumtif.

Tips aman berutang:

  • Pastikan cicilan tidak melebihi 30% dari keuntungan bersih

  • Gunakan untuk hal produktif (misalnya beli alat yang mempercepat produksi)

  • Hitung risiko dan simulasi kemampuan bayar


7. Gunakan Laba dengan Bijak

Ketika bisnis mulai menghasilkan untung, jangan langsung dihabiskan untuk kebutuhan pribadi atau gaya hidup.

Gunakan keuntungan untuk:

  • Mengembangkan usaha (beli alat baru, buka cabang)

  • Menambah stok barang

  • Menyimpan sebagai cadangan modal kerja

Mengelola keuangan bisnis kecil tidak harus rumit, tapi butuh kedisiplinan. Pisahkan uang pribadi, catat keuangan harian, jaga arus kas, dan bijak dalam menggunakan laba. Dengan manajemen keuangan yang sehat, bisnis Anda akan lebih tahan terhadap krisis dan tumbuh secara berkelanjutan.