Tato dan Piercing: Ekspresi Diri atau Self-Harm Terselubung?

Ilustrasi orang dengan Tato dan Piercing (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Kapan Tato Bisa Menjadi Self-Harm Terselubung?

Walau terlihat sebagai seni, tidak semua orang membuat tato atau menindik tubuh dengan tujuan positif. Beberapa studi psikologi menyebut, sebagian individu memiliki kecenderungan melukai diri (self-harm) melalui modifikasi tubuh yang berulang.

Tindakan self-harm terselubung biasanya terjadi ketika tato atau piercing dilakukan secara impulsif, berulang-ulang, tanpa motif estetika yang jelas. Misalnya, seseorang merasa ‘lega’ atau ‘puas’ melihat rasa sakit dan luka di tubuhnya. Pada kasus tertentu, rasa sakit fisik dianggap dapat menutupi luka emosional yang lebih dalam.


Bagaimana Membedakannya?

Perbedaan utama terletak pada niat. Bila seseorang mendesain tato dengan matang, datang ke seniman profesional, dan memiliki alasan personal yang positif, itu termasuk ekspresi diri.

Sebaliknya, jika proses membuat tato atau piercing dilakukan terus-menerus hanya demi rasa sakit, patut diwaspadai sebagai tanda masalah psikologis. Apalagi bila muncul perasaan menyesal atau impuls untuk melukai diri di area lain.