7 Tips Menjadi Orang Tua yang Lebih Sabar: Kunci Mengasuh Anak Tanpa Stres
VIVA Tangerang – Menjadi orang tua memang tidak mudah. Ada hari-hari penuh tawa, tetapi juga hari-hari penuh drama. Tangisan tanpa henti, pertanyaan tanpa putus, dan perilaku anak yang kadang di luar nalar bisa menguras emosi. Tapi tahukah Anda? Kesabaran adalah keterampilan yang bisa dilatih. Dengan sedikit kesadaran dan strategi, Anda bisa menjadi orang tua yang lebih tenang dan penuh kasih.
1. Pahami Pemicu Emosi Anda
Langkah pertama untuk menjadi lebih sabar adalah mengenali apa yang membuat Anda mudah marah atau frustrasi. Apakah karena kurang tidur? Tumpukan pekerjaan? Atau ekspektasi yang tidak realistis?
Tips:
Luangkan waktu setiap hari untuk refleksi, catat situasi yang paling memancing emosi Anda, dan pikirkan alternatif cara menghadapinya.
2. Jangan Lupakan Kebutuhan Diri Sendiri
Orang tua yang kelelahan dan kekurangan waktu untuk diri sendiri cenderung lebih mudah kehilangan kesabaran.
Solusi:
Tidur yang cukup
Makan makanan bergizi
Luangkan waktu untuk hobi atau sekadar bernapas sejenak tanpa gangguan
Ingat, self-care bukan egois. Itu kebutuhan.
3. Gunakan Teknik Napas Dalam
Saat amarah mulai memuncak, tarik napas dalam-dalam selama 5 detik, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan.
Kenapa ini efektif?
Teknik pernapasan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang membantu menenangkan tubuh dan pikiran.
4. Fokus pada Perspektif Anak
Alih-alih melihat situasi dari sudut pandang Anda yang lelah, cobalah melihat dari sudut pandang anak.
Contoh:
Anak bukan “nakal” karena menolak tidur siang, bisa jadi ia hanya sedang ingin bersama Anda lebih lama.
Dengan empati, respons Anda akan lebih tenang dan pengasuhan menjadi lebih manusiawi.
5. Gunakan Kalimat Positif dan Hindari Nada Menghakimi
Sering kali kita terpancing berkata:
“Kamu bandel banget!” atau “Ibu sudah bilang berapa kali?”
Kalimat ini bisa menyakiti dan memperkeruh suasana. Ganti dengan:
“Ibu kecewa karena kamu belum membereskan mainan. Yuk, kita bereskan sama-sama.”
Nada positif membangun kerja sama, bukan konflik.
6. Minta Waktu Saat Anda Butuh
Tidak apa-apa untuk berkata:
“Ibu sedang kesal. Ibu butuh waktu sebentar supaya bisa bicara dengan baik.”
Langkah ini mengajarkan anak bahwa orang dewasa juga punya batas dan perlu mengatur emosi dengan sehat.
7. Rayakan Kemajuan Kecil
Bersabar tidak selalu mudah, tapi setiap keberhasilan kecil patut diapresiasi.
Contoh:
Anda berhasil tidak membentak hari ini
Anda memilih duduk dan mendengarkan saat anak rewel
Berikan penghargaan pada diri sendiri. Kemajuan bukan soal kesempurnaan, tapi konsistensi.
Penutup
Kesabaran dalam mengasuh anak bukan bakat alami—itu adalah hasil latihan, kesadaran diri, dan niat baik untuk tumbuh bersama anak. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk mencoba lagi. Ingatlah, menjadi orang tua bukan tentang menjadi sempurna, tetapi tentang terus belajar dan mencintai tanpa syarat.