Peran Ayah dalam Pengasuhan: Lebih Penting dari yang Dibayangkan
VIVA Tangerang – Di masa lalu, pengasuhan sering dianggap sebagai ranah ibu. Namun seiring berkembangnya pemahaman psikologi dan pendidikan anak, terbukti bahwa kehadiran dan keterlibatan ayah berperan sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Sayangnya, masih banyak ayah yang merasa perannya sebatas sebagai penyedia kebutuhan finansial. Padahal, kualitas hubungan emosional antara ayah dan anak berpengaruh kuat terhadap masa depan anak.
Mengapa Peran Ayah Sangat Penting?
1. Memberikan Rasa Aman dan Dukungan Emosional
Menurut riset dari American Academy of Pediatrics, anak yang memiliki kedekatan emosional dengan ayah lebih mampu mengelola stres dan memiliki kepercayaan diri tinggi.
“Kehadiran ayah menciptakan rasa perlindungan yang unik dan tidak tergantikan oleh peran ibu.”
2. Menjadi Panutan Utama dalam Kehidupan Sosial Anak
Ayah berperan sebagai figur yang diawasi dan dicontoh oleh anak, baik dalam hal kedisiplinan, etika kerja, hingga cara memperlakukan orang lain.
Contoh:
Anak laki-laki belajar tentang maskulinitas sehat dari ayah.
Anak perempuan membentuk standar relasi dari bagaimana ayah memperlakukan ibunya.
3. Meningkatkan Performa Akademis Anak
Anak yang diasuh secara aktif oleh ayah cenderung memiliki kemampuan kognitif dan prestasi akademis lebih tinggi. Hal ini berkaitan dengan keterlibatan ayah dalam kegiatan seperti membaca, bermain bersama, atau berdiskusi.
4. Menurunkan Risiko Perilaku Negatif
Kehadiran ayah secara emosional mengurangi kemungkinan anak terlibat dalam perilaku bermasalah seperti perundungan, penyalahgunaan zat, dan kenakalan remaja.
Tantangan Peran Ayah Saat Ini
Meski banyak ayah ingin terlibat, kenyataan seperti pekerjaan yang menyita waktu, kurangnya edukasi tentang parenting, atau budaya patriarki membuat peran ayah sering kurang maksimal.
Solusinya:
Ayah perlu diberi ruang dan dorongan untuk aktif dalam pengasuhan tanpa stigma.
Komunikasi yang terbuka dengan pasangan sangat membantu pembagian peran yang sehat.
Cara Praktis Meningkatkan Keterlibatan Ayah
Luangkan Waktu Bermain Setiap Hari
Waktu bermain, walau hanya 15–30 menit sehari, menciptakan kedekatan emosional yang kuat.
Ikut Serta dalam Kegiatan Harian Anak
Misalnya mengantar sekolah, menemani belajar, atau membacakan dongeng sebelum tidur.
Jadilah Pendengar yang Baik
Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian, tanpa menyela atau langsung memberi solusi.
Dukung Anak dengan Kata-Kata Positif
Ucapan seperti, “Ayah bangga padamu” atau “Kamu hebat sudah mencoba” sangat berpengaruh pada rasa percaya diri anak.
Khusus untuk Ayah yang Sibuk: Kualitas > Kuantitas
Jika waktu Anda terbatas karena pekerjaan, fokuslah pada kualitas interaksi saat bersama anak. Kontak mata, pelukan, dan komunikasi jujur jauh lebih berharga daripada hadir secara fisik tapi sibuk dengan gadget.
Penutup
Ayah bukan hanya kepala keluarga, tapi juga pilar pengasuhan yang penting bagi pertumbuhan emosional dan mental anak. Keterlibatan ayah sejak dini akan membentuk generasi yang lebih kuat, cerdas, dan berempati. Jadi, mari ubah persepsi lama: menjadi ayah bukan soal memberi uang saja, tapi juga memberi hati, waktu, dan perhatian.