Perlukah Anak Ikut Banyak Les? Ini Panduan Seimbang untuk Orang Tua

Orang Tua dan Anak
Sumber :

VIVA Tangerang – Di era kompetitif seperti sekarang, banyak orang tua merasa perlu membekali anak dengan berbagai keterampilan sejak dini. Mulai dari les membaca, bahasa Inggris, musik, coding, hingga olahraga. Tidak jarang, jadwal anak menjadi lebih padat dari orang tuanya.

Namun, apakah banyaknya les benar-benar membantu perkembangan anak? Atau justru bisa membawa dampak negatif jika tidak dikendalikan?

Artikel ini akan membahas secara seimbang kapan les bisa bermanfaat, kapan perlu dihindari, dan bagaimana cara bijak memilih kegiatan tambahan untuk anak.


Manfaat Les Jika Diberikan dengan Tepat

1. Mengasah Minat dan Bakat Anak

Les bisa menjadi sarana eksplorasi minat anak. Misalnya, anak yang suka menggambar mungkin cocok ikut kelas melukis.

2. Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Motorik

Les bahasa, matematika, atau musik telah terbukti membantu perkembangan otak anak secara positif.

3. Menumbuhkan Disiplin dan Rasa Tanggung Jawab

Konsistensi dalam mengikuti kegiatan tambahan bisa mengajarkan anak tentang komitmen dan manajemen waktu.


Risiko Jika Anak Terlalu Banyak Les

1. Kehilangan Waktu Bermain dan Istirahat

Padahal, bermain bebas adalah cara anak belajar sosial, mengelola emosi, dan berkreasi.

2. Tekanan Berlebih dan Stres Dini

Anak bisa merasa lelah, tertekan, dan kehilangan semangat belajar jika aktivitas terlalu padat.

3. Tidak Punya Waktu Berkualitas Bersama Keluarga

Waktu bersama orang tua yang minim bisa membuat anak merasa kurang mendapat dukungan emosional.


Tanda Anak Terlalu Banyak Les

  • Selalu lelah, mengantuk, atau rewel

  • Enggan pergi ke les

  • Sering mengeluh bosan atau tidak semangat

  • Waktu bermain sangat minim

  • Nilai sekolah malah menurun


Panduan Memilih dan Menjadwalkan Les Anak

1. Dengarkan Anak

Tanyakan langsung: “Kamu suka nggak les ini?” atau “Apa kamu ingin coba yang lain?”
Minat anak harus jadi pertimbangan utama.

2. Prioritaskan Kebutuhan dan Tahap Usia

Anak usia dini butuh lebih banyak waktu bermain daripada belajar akademik.

3. Jangan Semua Diambil Sekaligus

Mulai dari satu jenis les, lihat bagaimana anak menjalaninya. Jika cocok dan tidak membebani, baru tambah kegiatan lain.

4. Sisakan Waktu Bebas

Pastikan anak punya waktu kosong setiap hari untuk bermain, beristirahat, atau berkumpul dengan keluarga.

5. Evaluasi Secara Berkala

Tinjau jadwal les setiap beberapa bulan: apakah masih relevan? Masih menyenangkan? Masih sesuai kebutuhan?


Alternatif Kegiatan Edukatif Tanpa Harus Les

  • Membaca buku bersama

  • Eksperimen sains sederhana di rumah

  • Bermain puzzle atau permainan strategi

  • Belajar lewat dokumenter anak-anak

  • Main peran atau eksplorasi outdoor


Penutup

Les bisa menjadi alat bantu yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak—asal disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Jangan sampai niat baik orang tua justru membuat anak kehilangan masa kecilnya. Yang terpenting bukan seberapa banyak anak ikut les, tapi seberapa besar anak merasa bahagia, didukung, dan berkembang secara seimbang.