Eksperimen Tidak Membandingkan: 30 Hari Tanpa Membandingkan Anak dengan Siapa Pun
Saat orang tua berhenti membandingkan, anak belajar:
- Menghargai keunikannya sendiri.
- Berani mengeksplorasi tanpa takut salah.
- Merasa dicintai apa adanya.
- Tumbuh dengan rasa percaya diri yang lebih kuat.
Bagaimana Cara Memulai Eksperimen 30 Hari Ini?
Sadari Kata-Kata
Mulai perhatikan kata-kata spontan. Setiap mau memuji, hindari embel-embel perbandingan. Contoh:“Wah, kamu pintar kayak si A!” (salah)
“Wah, kamu hebat sudah belajar sungguh-sungguh!” (benar)
Fokus pada Proses
Rayakan usaha anak, bukan hanya hasil akhir. Kalimat seperti, “Ibu bangga kamu rajin mencoba meski belum berhasil,” jauh lebih membangun daripada, “Temanmu saja bisa, kok kamu belum?”Hindari Membandingkan di Depan Saudara
Bagi anak yang punya saudara kandung, ini krusial. Ciptakan ruang adil, puji tanpa membedakan.Ganti Cerita Inspirasi
Ingin anak termotivasi? Ganti cara. Daripada membandingkan, ceritakan tokoh-tokoh yang menginspirasi tanpa nada merendahkan anak.Jurnal Harian
Catat momen selama 30 hari. Apa yang berubah dari cara anak berinteraksi? Apakah lebih percaya diri? Lebih mau bercerita?
Hambatan yang Mungkin Muncul
Sebagai orang tua, kita bisa khilaf. Terutama jika sudah terbiasa membandingkan. Jangan putus asa kalau sempat terpeleset — sadari, minta maaf pada anak jika perlu, dan lanjutkan eksperimen. Anak akan melihat usaha orang tua sebagai contoh nyata belajar berubah.