Tanda Orang Tua Butuh ‘Parenting Break’: Dengarkan Diri, Agar Tidak Lelah Hati
- Freepik
Tangerang – Menjadi orang tua memang penuh cinta, tapi juga bisa melelahkan. Bangun pagi-pagi, menyiapkan anak sekolah, menemani bermain, mendengar rengekan, sampai begadang kalau anak sakit — semua bisa terasa wajar… sampai akhirnya kamu mulai merasa “kok aku capek banget, ya?”
Saat tanda-tanda burnout mulai muncul, bisa jadi kamu sebenarnya butuh ‘parenting break’ — jeda sejenak untuk mengisi ulang tenaga fisik dan emosi, agar bisa kembali mendampingi anak dengan hati yang lebih waras.
Kenapa Parenting Break Itu Penting?
Istirahat bukan berarti kamu orang tua yang egois atau tidak bertanggung jawab. Justru dengan jeda sejenak, kamu memberi diri ruang untuk bernapas, agar emosi tidak meledak, kesabaran tetap terjaga, dan hubungan dengan anak tetap hangat.
7 Tanda Kamu Perlu Parenting Break
1. Mudah Tersinggung dan Emosi Kecil-Kecilan
Dulu kamu sabar menghadapi rengekan anak? Sekarang tiba-tiba marah hanya karena hal kecil? Ini bisa jadi sinyal kamu kelelahan secara mental dan emosi.
2. Merasa Tidak Punya Waktu untuk Diri Sendiri
Kalau bangun tidur sampai tidur lagi rasanya selalu untuk anak, rumah, atau pasangan — sementara kamu lupa kapan terakhir memanjakan diri — tandanya kamu perlu jeda.
3. Merasa Iri dengan “Hidup Orang Lain”
Saat melihat orang lain bisa hang out, traveling, atau sekadar ngopi santai, kamu mendadak merasa hidupmu “berantakan” atau “terkurung”. Ini tanda kamu butuh ruang untuk me-time.
4. Merasa Tidak Lagi Menikmati Momen Bersama Anak
Bukannya merasa bahagia saat bermain, kamu justru merasa “terpaksa” atau “menjalankan kewajiban”. Ini normal, tapi jika terus-menerus, artinya tubuh dan pikiranmu minta istirahat.
5. Sering Lupa Hal-Hal Sederhana
Terlalu lelah mental membuat pikiran sering blank: lupa janji anak, lupa belanja kebutuhan rumah, atau lupa jadwal les. Bukan karena pelupa, tapi kamu sedang butuh recharge.
6. Merasa Tidak Ada yang Mendukung
Kamu mulai berpikir, “Kenapa cuma aku yang sibuk urus anak?” atau “Kenapa aku nggak punya waktu sendiri?” Kalau perasaan ini muncul terus, tandanya kamu butuh rehat sambil evaluasi pembagian peran di rumah.
7. Tubuh Ikut Lelah dan Sakit-Sakitan
Parenting burnout juga berdampak ke fisik: badan sering pegal, kepala pusing, atau kualitas tidur menurun. Tubuhmu bilang: “Aku butuh libur.”
Cara Mengambil Parenting Break Tanpa Rasa Bersalah
- Bicarakan dengan pasangan atau keluarga: Mintalah dukungan untuk gantian jaga anak.
- Curi waktu me-time, meski cuma 30 menit untuk mandi air hangat, baca buku, atau tidur siang.
- Jangan merasa harus produktif terus, istirahat itu produktif juga.
- Cari dukungan teman senasib, ngobrol dengan sesama orang tua bisa jadi ventilasi emosi.
- Kalau memungkinkan, staycation sendirian semalam pun bisa bikin pikiran segar lagi.
Menjadi orang tua itu perjalanan panjang. Berhenti sebentar bukan berarti gagal — justru dengan parenting break, kamu merawat diri agar bisa merawat anak dengan hati yang lebih lapang.
Yuk, dengarkan dirimu sendiri. Sudah saatnya kamu juga dipeluk, bahkan oleh dirimu sendiri.