Duta Besar Palestina Desak Eropa Hentikan Pasokan Senjata ke Israel
- VIVA
Tangerang – Duta Besar Palestina untuk Austria sekaligus pengamat tetap PBB di Wina, Salah Abdel Shafi, menyerukan penghentian total pengiriman senjata dari negara-negara Eropa ke Israel. Dalam wawancara dengan RIA Novosti, ia menyatakan bahwa negara seperti Jerman, Inggris, dan Italia masih terus memasok senjata ke Tel Aviv, dan menurutnya, praktik ini harus segera dihentikan.
“Pengiriman senjata dari Eropa ke Israel masih berlangsung. Saya percaya, setidaknya dalam hal ini, Eropa seharusnya menghentikannya,” ujar Abdel Shafi.
Desakan ini muncul bersamaan dengan pernyataan bersama yang ditandatangani oleh 25 menteri luar negeri, sebagian besar dari Eropa dan negara-negara sekutu Barat, yang menuntut penghentian perang di Gaza serta akses penuh bagi bantuan kemanusiaan. Penandatangan termasuk pejabat dari Inggris, Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Norwegia, hingga Selandia Baru.
Konflik terbaru di Gaza dipicu oleh serangan roket dari wilayah tersebut pada musim gugur 2023. Serangan itu dilakukan oleh Hamas, yang meluncurkan serangan besar pada 7 Oktober ke wilayah Israel, termasuk penculikan sejumlah warga sipil.
Sebagai tanggapan, Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi dan menetapkan blokade total terhadap Jalur Gaza. Meskipun beberapa kali terjadi gencatan senjata, pertempuran yang masih berlangsung telah menyebabkan lebih dari 59.000 warga Palestina tewas, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Tekanan internasional pun meningkat. Sejumlah senator dari Partai Demokrat Amerika Serikat mendesak Presiden Joe Biden agar menekan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk segera menyepakati gencatan senjata. Namun, negosiasi di Doha mengalami hambatan. Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, menyebut bahwa Hamas tidak menunjukkan itikad kuat untuk mengakhiri konflik.
Menanggapi hal ini, Hamas mengaku terkejut dan menegaskan komitmennya untuk terus bernegosiasi demi tercapainya kesepakatan damai di Gaza. Sementara itu, baik AS maupun Israel menarik delegasi mereka dari Doha untuk melakukan evaluasi lanjutan.