Survei Ungkap 6 Perilaku Wisatawan Asing yang Mengganggu Penumpang Kereta Api di Jepang

Kereta di Jepang.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Kereta api merupakan salah satu sarana transportasi utama di Jepang, dengan jutaan penumpang setiap harinya. Namun, meskipun kereta api di negara ini terkenal dengan ketepatan waktu dan keteraturan, ada satu masalah yang mulai mengganggu kenyamanan penumpang: perilaku buruk wisatawan asing. Sebuah survei tahunan yang dilakukan oleh Asosiasi Kereta Api Swasta Jepang mengungkapkan bahwa lebih dari 60% penumpang kereta api merasa terganggu oleh perilaku wisatawan asing yang tidak memperhatikan tata krama di kereta dan stasiun.

Survei ini bertujuan untuk menilai perilaku penumpang, terutama terkait dengan kesopanan dan etika selama perjalanan menggunakan kereta api, serta untuk memberikan gambaran mengenai masalah yang sering dihadapi oleh warga lokal dan wisatawan yang berkunjung ke Jepang. Dalam survei yang dilakukan pada bulan Oktober dan November, 62,9 persen penumpang mengungkapkan ketidaknyamanan mereka terkait perilaku wisatawan asing yang tidak sesuai dengan norma kesopanan Jepang.

Perilaku Wisatawan Asing yang Mengganggu Penumpang Kereta

Hasil survei menunjukkan bahwa percakapan keras dan perilaku gaduh menjadi masalah utama yang mengganggu kenyamanan penumpang. Beberapa wisatawan asing, terutama yang tidak terbiasa dengan kebiasaan di Jepang, sering kali berbicara dengan suara keras di dalam kereta, yang mengganggu penumpang lainnya yang menginginkan ketenangan. Hal ini menduduki peringkat teratas dalam kategori perilaku yang dianggap menyebalkan oleh penumpang kereta api, menurut 62,9 persen responden.

Selain itu, cara membawa dan menyimpan barang bawaan juga menjadi masalah yang cukup signifikan. Banyak wisatawan asing yang tidak terbiasa dengan ruang terbatas di kereta Jepang dan stasiun. Beberapa penumpang sering menghalangi jalur pejalan kaki dengan koper besar mereka, atau menyimpan barang bawaan dengan sembarangan di area yang mengganggu kenyamanan orang lain. Hal ini menempati peringkat kedua dalam survei mengenai perilaku yang mengganggu.

Tata cara bergerak di fasilitas stasiun, terutama saat menghalangi jalan atau tidak memperhatikan arus lalu lintas pejalan kaki, menjadi masalah ketiga yang disorot oleh survei tersebut. Hal ini mencerminkan kurangnya pemahaman sebagian wisatawan asing terhadap kebiasaan yang berlaku di Jepang, di mana orang diharapkan untuk bergerak dengan rapi dan tidak menghalangi jalan orang lain.