PBB Ungkap Israel Bombardir Gaza Tiap 9 Menit
- VIVA
VIVA Tangerang – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali mengeluarkan peringatan keras mengenai situasi di Gaza yang kian memburuk. Serangan udara Israel yang meningkat dengan frekuensi sangat tinggi, rata-rata sekali setiap delapan hingga sembilan menit, dinilai membawa konsekuensi menghancurkan bagi warga sipil.
Juru Bicara PBB, Stéphane Dujarric, mengutip laporan dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), menyebut bahwa dalam 24 jam terakhir intensitas operasi militer Israel meningkat tajam. Dampaknya, puluhan ribu warga sipil Gaza mengalami penderitaan yang semakin dalam.
Data pemantauan menunjukkan sekitar 16.500 orang terpaksa meninggalkan Gaza Utara menuju Gaza Selatan hanya dalam satu hari, tepatnya pada Kamis lalu. Para petugas kemanusiaan terus siaga di jalur pengungsian, memberikan pertolongan pertama, dukungan psikososial, hingga layanan rujukan khusus. Selain itu, mereka juga menyampaikan informasi terkait risiko bahan peledak yang banyak ditemukan di jalur pengungsian.
Meski begitu, Dujarric menekankan bahwa situasi di lapangan semakin sulit. Ratusan ribu warga masih bertahan di Kota Gaza meski kondisi sangat berbahaya. Mereka sepenuhnya bergantung pada bantuan kemanusiaan karena banyak layanan penting terpaksa ditutup atau direlokasi akibat serangan yang terus berlangsung.
Terkait akses bantuan, Dujarric mengungkapkan adanya hambatan dari otoritas Israel. Dari 15 permintaan koordinasi yang diajukan untuk mendistribusikan bantuan ke berbagai wilayah Gaza, hanya tujuh yang disetujui secara penuh pada Kamis. PBB pun mendesak Israel agar membuka akses sepenuhnya bagi operasi kemanusiaan, termasuk memastikan pergerakan bantuan dapat berjalan tanpa hambatan di seluruh Jalur Gaza.
Di sisi lain, kondisi di Tepi Barat yang diduduki juga memprihatinkan. Sejak Oktober 2023, lebih dari 3.000 warga Palestina terpaksa mengungsi akibat kekerasan dari pemukim ilegal serta pembatasan akses yang diberlakukan Israel. Dari jumlah itu, setengahnya adalah anak-anak yang kini hidup dalam ketidakpastian.
Situasi ini semakin menegaskan urgensi perlindungan bagi warga sipil Palestina. PBB menekankan bahwa tanpa akses bantuan yang penuh dan tanpa henti, risiko krisis kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat akan semakin parah dan sulit dipulihkan.
Sumber: ANTARA