UNRWA Sebut Tentara Israel Bunuh Rata-Rata 100 Warga Gaza Setiap Hari

Gaza Palestina.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa di Jalur Gaza, tentara Israel membunuh rata-rata 100 warga Palestina setiap hari. Angka ini belum termasuk mereka yang meninggal akibat kelaparan atau minimnya akses layanan medis.

Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyampaikan melalui platform X bahwa sebagian korban tewas saat operasi militer Israel atau penembakan di titik distribusi bantuan Gaza Humanitarian Foundation (GHF). Sejak Oktober 2023, lebih dari 66.100 warga Palestina telah tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak. Situasi ini membuat Gaza nyaris tidak layak huni dan memicu kelaparan massal.

Pada 27 Mei, Israel meluncurkan distribusi bantuan melalui GHF yang didukung Amerika Serikat, membatasi peran PBB dan lembaga kemanusiaan internasional. Sejak saat itu, hampir 2.600 orang tewas dan sekitar 19.000 lainnya terluka saat mencoba mengakses bantuan di lokasi distribusi.

Lazzarini menegaskan bahwa meningkatnya jumlah korban justru memunculkan sikap acuh tak acuh global. Ia menyerukan agar kejahatan yang terjadi terdokumentasi dan penderitaan warga Gaza mendapat perhatian serius, termasuk segera diberlakukan gencatan senjata.

Dalam pertemuan terpisah di sela Munich Leaders Meeting di Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menegaskan dukungan politik dan finansial bagi UNRWA. Ia juga mendorong komunitas internasional menekan Israel untuk membuka akses konvoi bantuan, guna mengatasi kelaparan yang diperburuk blokade.

Langkah Israel memblokir operasi UNRWA di Tepi Barat dan Gaza pada Oktober 2024, setelah parlemen Knesset menyetujui kebijakan ini, dilakukan setelah tuduhan keterlibatan sebagian staf badan tersebut dalam serangan 7 Oktober 2023.

Sejak berdirinya pasca Nakba Palestina 1948, UNRWA terus menyalurkan bantuan bagi sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon, memainkan peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup dan kesejahteraan pengungsi.