Pelantikan Djamari Jadi Menko Polkam Bukti Prabowo Bukan Pemimpin Pendendam, Apa Sebab?
- ANTARA
VIVA Tangerang – Keputusan Presiden Prabowo Subianto melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dinilai sebagai langkah besar yang menunjukkan sikap kenegarawanan. Peneliti Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), Edna Caroline, menilai keputusan ini membuktikan bahwa Prabowo tidak mengedepankan dendam masa lalu.
Hubungan Lama Sejak AKABRI
Edna menjelaskan, hubungan Prabowo dengan Djamari bukan hal baru. Keduanya telah saling mengenal sejak masa pendidikan di AKABRI. Djamari yang merupakan lulusan angkatan 1971, pernah menjadi senior sekaligus pengasuh bagi Prabowo dan Sjafrie Sjamsoeddin yang berada di angkatan 1974.
“Djamari bahkan pernah menjadi komandan Prabowo ketika sama-sama masih di AKABRI. Kedekatan sejak dini inilah yang membuat hubungan mereka tetap terjalin hingga kini,” ujar Edna seperti dilansir Antara, Kamis 18 September 2025.
Kedekatan personal tersebut juga berlanjut setelah Djamari pensiun dari militer, di mana ia kemudian bergabung dengan Partai Gerindra.
Dari Pemecatan 1998 Hingga Kepercayaan di 2025
Pelantikan ini menarik perhatian publik karena pada tahun 1998, Djamari pernah menjabat sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang merekomendasikan pemecatan Prabowo. Namun, menurut Edna, keputusan Prabowo melantik Djamari justru menunjukkan sikap dewasa dan tidak menyimpan dendam.