Al-Razi (Rhazes): Pelopor Kedokteran Modern dan Pembeda Antara Kimia dan Alkimia

Ilustrasi Al-Razi.
Sumber :
  • altsaqafah

VIVA Tangerang – Al-Razi, yang dikenal di dunia Barat sebagai Rhazes, adalah seorang ilmuwan dan dokter besar asal Persia yang hidup pada abad ke-9 hingga ke-10. Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad ibn Zakariya al-Razi. Dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling terkemuka dalam sejarah Islam, kontribusinya di bidang kedokteran dan kimia telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, baik di dunia Islam maupun Barat. Ia diakui sebagai pelopor kedokteran modern, yang membuka jalan bagi para ilmuwan dan dokter masa depan untuk memahami penyakit dan pengobatannya dengan lebih mendalam. Al-Razi juga terkenal karena memisahkan kimia dari alkimia, dan dalam bidang medis, ia mendeskripsikan berbagai penyakit dengan rinci, termasuk cacar dan campak.

Al-Razi dan Peranannya dalam Kedokteran

Salah satu sumbangan terbesar Al-Razi dalam dunia kedokteran adalah karyanya yang mendalam tentang diagnosis penyakit, yang memberikan dasar bagi perkembangan medis lebih lanjut. Al-Razi merupakan salah satu ilmuwan pertama yang memperkenalkan konsep diagnosis berdasarkan gejala, yang kini menjadi salah satu praktik utama dalam dunia medis. Sebelum Al-Razi, banyak dokter yang masih mengandalkan pengobatan berdasarkan teori-teori kuno atau takhayul yang belum tentu tepat. Namun, Al-Razi melakukan pendekatan yang lebih ilmiah dan sistematis dengan mengamati gejala fisik dan menganalisisnya secara rasional untuk menentukan penyakit yang diderita oleh pasien.

Buku terkenalnya yang berjudul Kitab al-Hawi atau The Comprehensive Book of Medicine adalah salah satu referensi medis yang paling banyak dipelajari dan digunakan di dunia Islam dan Eropa selama berabad-abad. Di dalam buku ini, Al-Razi menggabungkan pengalaman klinisnya yang luas dengan pengetahuan medis dari berbagai sumber, serta memberikan penjelasan rinci tentang berbagai penyakit dan cara penanganannya. Karya ini menjadi dasar penting bagi perkembangan ilmu kedokteran di dunia Barat, terutama setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.

Pemisahan Kimia dan Alkimia: Membangun Dasar Kimia Modern

Selain di bidang kedokteran, Al-Razi juga memberikan kontribusi penting dalam bidang kimia. Ia diakui sebagai ilmuwan pertama yang memisahkan kimia dari alkimia. Sebelumnya, alkimia lebih terkait dengan praktik-praktik mistis dan pencarian batu filsuf, yang dianggap dapat mengubah logam menjadi emas. Namun, Al-Razi berpendapat bahwa alkimia adalah ilmu yang tidak ilmiah dan penuh dengan takhayul. Ia memandang bahwa alkimia tidak memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan pengetahuan tentang zat-zat kimia dan reaksi kimia yang sebenarnya.

Al-Razi mengembangkan pendekatan ilmiah terhadap pengkajian bahan-bahan kimia, dan melakukan eksperimen untuk mengetahui sifat-sifat zat kimia, serta bagaimana zat-zat tersebut bereaksi satu sama lain. Salah satu penemuannya yang terkenal dalam kimia adalah asam sulfat (H₂SO₄), yang digunakan dalam banyak aplikasi kimia hingga hari ini. Ia juga dikenal atas penelitiannya mengenai alkohol, yang pada masa itu sangat penting dalam pengembangan bidang kedokteran, farmasi, dan kimia.