Ibn Khaldun: Pelopor Ilmu Sosial dan Ekonomi dalam Sejarah Peradaban

Ilustrasi Ibnu Khaldun.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Ibnu Khaldun, seorang tokoh besar dalam sejarah Islam, bukan hanya dikenal sebagai seorang sejarawan, tetapi juga sebagai filsuf sosial dan ekonom yang pemikirannya sangat mendalam dan relevan hingga saat ini. Karyanya yang monumental, Muqaddimah, menjadi batu loncatan bagi pengembangan ilmu sosial dan teori ekonomi modern. Ibn Khaldun bukan hanya mencatat sejarah masa lalu, tetapi juga menciptakan konsep-konsep yang menjadi dasar pemikiran ilmiah yang mempengaruhi berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Pada abad ke-14, ia sudah jauh melampaui zamannya dengan pemikirannya yang mendalam tentang peradaban dan dinamika sosial-ekonomi.

Latar Belakang Ibnu Khaldun

Ibn Khaldun lahir pada tahun 1332 di Tunisia, dalam sebuah keluarga yang kaya akan tradisi intelektual. Sejak muda, ia sudah dikelilingi oleh para ulama dan cendekiawan, yang membentuk dasar pemikirannya tentang dunia. Setelah menjalani pendidikan yang ketat di bidang agama dan filsafat, Ibn Khaldun berkelana ke berbagai tempat di dunia Islam, termasuk Maroko, Andalusia, dan Mesir. Pengalaman hidupnya yang beragam serta interaksinya dengan berbagai budaya dan sistem pemerintahan memberi bekal bagi pemikirannya yang kemudian dituangkan dalam karyanya yang terkenal, Muqaddimah.

Pemikiran Ibn Khaldun dalam Muqaddimah

Buku Muqaddimah, yang diterjemahkan sebagai "Pengantar Sejarah", diterbitkan pada tahun 1377 dan berfungsi sebagai pengantar untuk karya sejarah yang lebih besar yang ingin ditulis oleh Ibn Khaldun. Namun, karya ini malah menjadi terkenal karena pemikirannya yang revolusioner. Dalam Muqaddimah, Ibn Khaldun menyajikan teori-teori yang sangat maju dalam bidang ilmu sosial dan ekonomi, yang menjadi landasan bagi studi modern.

1. Konsep Ilmu Sosial

Salah satu sumbangan terbesar Ibn Khaldun adalah pengenalan ilmu sosial sebagai disiplin ilmiah yang terpisah. Sebelumnya, sejarah dianggap sebagai cabang dari sastra atau karya yang lebih bersifat naratif. Namun, Ibn Khaldun memperkenalkan pendekatan ilmiah terhadap sejarah dengan menekankan pentingnya memahami faktor-faktor sosial, ekonomi, dan politik dalam perkembangan peradaban.