Mengintip Kegiatan Cek Kesehatan Gratis 23 Siswa Sekolah Keagamaan Buddha Mula Dhammasekha Karuna Teluk Naga

VIVA Tangerang – Keberagaman di Indonesia bukanlah penghalang bagi pembangunan, melainkan kekuatan dalam membangun bangsa. Hal ini tampak jelas dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar di Sekolah Keagamaan Buddha Mula Dhammasekha Karuna, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, pada Kamis 7 Agustus 2025.

Sebanyak 23 siswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Didampingi para guru, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari program nasional yang menyasar peningkatan kesejahteraan dan kesehatan anak lintas latar belakang keagamaan.

Sinergi Pemerintah dan Sekolah Keagamaan

Dalam kegiatan tersebut, hadir Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI Supriyadi, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI Lovely Daisy, dan jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa layanan kesehatan milik negara hadir untuk semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau status sosial.

Para tenaga medis melakukan berbagai pemeriksaan dasar kepada siswa, meliputi:

• Pemeriksaan gizi dan tumbuh kembang
• Pengukuran berat badan dan tinggi badan
• Pemeriksaan tekanan darah
• Pemeriksaan mata, telinga, dan gigi

Menghapus Batas, Membangun Akses yang Setara

Kegiatan ini merupakan simbol bahwa pemerintah tidak hanya mengedepankan pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan sosial dan keadilan layanan publik. Dengan menjangkau sekolah-sekolah keagamaan seperti Sekolah Buddha di Teluk Naga, pemerintah menunjukkan bahwa akses kesehatan adalah hak setiap anak bangsa, bukan hak eksklusif kelompok tertentu.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia, di manapun dan dari latar belakang apa pun, memiliki hak yang sama untuk hidup sehat,” ujar Lovely Daisy di sela kegiatan.

Peran Aktif Guru dan Lingkungan Sekolah

Tak hanya pihak luar, peran guru di sekolah juga sangat vital. Mereka membantu anak-anak mengikuti jalannya pemeriksaan dengan tertib, serta menjadi pendamping yang memberi rasa aman. Guru juga menjadi penghubung penting antara siswa dan pesan-pesan edukasi kesehatan yang dibawa oleh program pemerintah.

Guru-guru di sekolah ini tampak aktif membimbing dan memastikan para siswa duduk dengan tertib, menghadap panggung utama sebelum pemeriksaan dimulai.

Cek Kesehatan Gratis yang digelar di sekolah Buddha ini adalah contoh bagaimana layanan publik dapat dan harus bersifat inklusif. Di tengah semangat persatuan dalam keberagaman, inisiatif seperti ini membawa pesan bahwa kesehatan anak bangsa adalah tanggung jawab bersama, lintas agama dan lintas institusi.