Siswi SMKN 3 Kota Tangerang Raih Juara Nasional Lewat Inovasi Stress Detector Box

Ilustrasi Pemotor.
Sumber :
  • VIVA

VIVA Tangerang – Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan Kota Tangerang. Annisa Fitriandanu, siswi kelas 11 SMKN 3 Kota Tangerang, berhasil menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Ia meraih Juara 2 kategori Teknologi dalam ajang Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2025.

Prestasi tersebut ia raih berkat inovasi unik yang diberi nama Stress Detector Box. Penghargaan langsung diserahkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI dalam acara Pemberian Penghargaan Keselamatan Transportasi Darat di Jakarta, Rabu 17 September 2025.

Inovasi untuk Tekan Angka Kecelakaan

Annisa, dara kelahiran Jakarta 24 Desember 2008, menjelaskan bahwa idenya muncul dari kepeduliannya terhadap tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Menurutnya, selain faktor teknis seperti kondisi kendaraan atau rambu jalan, ada aspek lain yang kerap terabaikan, yaitu psikologis pengendara.

“Saya melihat pemanfaatan teknologi bisa menjadi solusi untuk mencegah kecelakaan. Karena itu, saya mencoba merancang alat yang bisa membantu pengendara memahami kondisi psikologisnya sebelum berkendara,” tutur Annisa seperti dilansir laman resmi Pemkot Tangerang, Kamis 18 September 2025.

Cara Kerja Stress Detector Box

Perangkat yang ia ciptakan ini memanfaatkan tiga sensor utama:

  • Sensor kebisingan,
  • Sensor suhu,
  • Sensor polusi udara.

 

Ketiga sensor tersebut bekerja mengumpulkan data, yang kemudian diolah dan ditampilkan melalui software. Dari situ, pengendara bisa mengetahui tingkat stres atau risiko ketidakstabilan emosi sebelum mulai mengemudi.

“Inovasi ini diharapkan bisa menjadi alat deteksi dini potensi bahaya dari sisi non-teknis, sehingga pengendara lebih sadar akan kesiapan mentalnya,” jelas Annisa.

Perjuangan Selama Enam Bulan

Untuk menghasilkan alat ini, Annisa menempuh perjalanan riset selama enam bulan. Tantangan terbesar yang ia hadapi adalah keterbatasan waktu, terutama saat uji coba dan penyempurnaan perangkat.

Meski begitu, ia tetap optimistis. “Saya senang sekali bisa membawa pulang prestasi ini. Walaupun masih dalam tahap pengembangan, saya yakin inovasi ini bisa memberi manfaat nyata jika terus disempurnakan,” katanya dengan penuh semangat.

Harapan untuk Keselamatan Jalan

Annisa berharap karyanya bisa membuka wawasan baru tentang pentingnya kesiapan mental sebelum berkendara. Menurutnya, keselamatan di jalan bukan hanya soal kecepatan atau rambu lalu lintas, tapi juga kesiapan psikologis setiap pengendara.

“Semoga ke depan para pengendara lebih peduli dengan kondisi mental mereka. Karena keselamatan itu harus menyeluruh,” pungkasnya.