Trump Tegaskan AS Butuh Investasi Asing, Janjikan Pekerja Lokal Akan Dilatih
- VIVA
VIVA Tangerang – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga iklim investasi asing di negaranya. Dalam pernyataannya pada Minggu (14/9), Trump menyebut bahwa ia tidak ingin "menakut-nakuti" atau "mengurangi insentif" bagi perusahaan global yang ingin menanamkan modal di AS.
Trump menyoroti pentingnya investasi asing di sektor teknologi tinggi, seperti semikonduktor, galangan kapal, hingga produk kompleks lainnya. Menurutnya, perusahaan asing dipersilakan membawa tenaga ahli mereka ke Amerika Serikat untuk melatih pekerja lokal.
“Kami menyambut perusahaan asing, termasuk karyawan mereka. Kami ingin belajar dari mereka dan pada akhirnya menjadi lebih unggul dalam bidang yang sama,” ujar Trump melalui akun Truth Social.
Investasi Asing dan Polemik Imigrasi
Pernyataan ini muncul setelah insiden pada 4 September 2025, ketika otoritas imigrasi AS melakukan penggerebekan di pabrik baterai Hyundai di Georgia dan menahan lebih dari 300 pekerja, termasuk satu warga negara Indonesia (WNI). Kejadian tersebut memunculkan pertanyaan mengenai kredibilitas AS sebagai destinasi investasi yang aman.
Trump menekankan bahwa tenaga ahli asing dibutuhkan untuk sementara waktu dalam rangka mentransfer pengetahuan kepada pekerja AS. Ia menambahkan, tanpa langkah ini, investasi besar tidak akan masuk dan Amerika berisiko kehilangan kesempatan mempelajari kembali keterampilan yang dulu pernah dikuasai.
Kekhawatiran dari Korea Selatan
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tindakan penggerebekan imigrasi dapat membuat investor Korea ragu menanamkan modal di AS. Padahal, pada Juli lalu Korea Selatan sudah berkomitmen menggelontorkan investasi sebesar US$350 miliar (Rp5.737 triliun), termasuk dalam proyek “Make American Shipbuilding Great Again” untuk menghidupkan kembali industri galangan kapal Amerika.
Dengan pernyataan terbaru Trump, pemerintahannya ingin memberikan sinyal bahwa Amerika Serikat tetap terbuka bagi investasi asing, sekaligus menjamin bahwa pekerja lokal akan memperoleh keterampilan baru yang penting bagi daya saing industri di masa depan.