Si-Pedas: Inovasi Digital Tangani Stunting di Kabupaten Tangerang
Tangerang – Stunting masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam sektor kesehatan, termasuk di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Masalah kekurangan gizi kronis ini tak hanya menghambat pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak, tapi juga berdampak jangka panjang pada kualitas SDM di masa depan.
Untuk mendukung target nasional penurunan angka stunting menjadi 14%, Pemerintah Kabupaten Tangerang menggagas berbagai inisiatif, salah satunya program Orang Tua Asuh Cegah Stunting—kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Namun di lapangan, program ini menemui kendala, mulai dari data yang tidak terintegrasi, minimnya pemantauan rutin, hingga kurang transparannya distribusi bantuan.
Sebagai respons atas persoalan tersebut, lahirlah Si-Pedas atau Sistem Informasi Pemantauan dan Evaluasi Anak Stunting—sebuah solusi berbasis digital yang dirancang untuk mencatat dan memantau kondisi anak secara menyeluruh dan transparan.
Si-Pedas hadir dalam bentuk platform web dan mobile, yang menghubungkan data anak dengan para donatur (orang tua asuh) dalam satu sistem terintegrasi. Melalui fitur real-time, aplikasi ini mencatat tinggi badan, berat badan, status gizi, hingga bantuan yang diterima setiap anak. Dengan begitu, orang tua asuh bisa langsung memantau perkembangan anak yang mereka bantu, tanpa harus menunggu laporan manual.
Tak hanya untuk masyarakat, Si-Pedas juga menjadi alat koordinasi efektif bagi instansi pemerintah—seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Pemerintah Desa—karena semua bekerja menggunakan data yang sama. Notifikasi otomatis juga membantu mengingatkan jadwal posyandu, distribusi bantuan, hingga langkah intervensi lanjutan.
Selain itu, Si-Pedas dilengkapi dengan sistem pelaporan donasi digital yang aman dan transparan. Dunia usaha maupun individu bisa ikut berkontribusi dalam pencegahan stunting dengan kepercayaan penuh, karena seluruh proses terpantau dan tercatat secara digital.
Dampaknya pun mulai terlihat nyata. Jumlah anak yang mendapat pendampingan meningkat, proses pemantauan tumbuh kembang lebih rutin, dan masyarakat semakin percaya dengan sistem yang diterapkan pemerintah daerah. Tak heran, banyak pihak menyebut Si-Pedas sebagai model inovasi yang layak diterapkan di wilayah lain.