Emas sebagai Lindung Nilai (Hedge) Terhadap Inflasi
- VIVA
Ilustrasi Emas Logam Mulia Antam.
- VIVA
Selama periode inflasi, investor cenderung mencari aset yang dapat mempertahankan nilai atau bahkan meningkat harganya. Emas sering kali menjadi pilihan utama karena historisnya selalu memiliki kecenderungan untuk naik selama masa ketidakstabilan ekonomi atau inflasi tinggi.
Sebagai contoh, selama krisis finansial global pada tahun 2008, harga emas melonjak tajam, meskipun ekonomi global sedang terpuruk. Ketika kebijakan moneter ekspansif diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia untuk merangsang perekonomian, harga emas terus naik karena meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan penurunan nilai mata uang.
2.3. Emas Tidak Terpengaruh oleh Kebijakan Moneter
Mata uang fiat (seperti dolar, euro, atau rupiah) sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral suatu negara. Jika bank sentral mencetak uang lebih banyak untuk merangsang perekonomian, ini dapat menyebabkan inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Emas, di sisi lain, tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter tersebut. Emas memiliki nilai intrinsik yang tidak tergantung pada kebijakan pemerintah atau bank sentral. Hal ini menjadikan emas sebagai salah satu aset yang stabil dan dapat melindungi nilai kekayaan Anda, meskipun kebijakan moneter yang longgar menyebabkan inflasi dan penurunan nilai mata uang.