Seni “Pricing Psychology”: Kenapa Rp 99.000 Lebih Menarik dari Rp 100.000

Ilustrasi Bisnis.
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Dalam dunia bisnis, harga bukan sekadar angka. Cara sebuah harga ditampilkan sering kali lebih menentukan keputusan konsumen dibandingkan nilai barang itu sendiri. Inilah yang disebut dengan pricing psychology atau psikologi harga. Salah satu strategi paling populer adalah penggunaan harga “Rp 99.000” dibandingkan “Rp 100.000”. Meski selisihnya hanya seribu rupiah, perbedaan ini bisa sangat memengaruhi persepsi pelanggan.

 

Mengapa Rp 99.000 Terlihat Lebih Murah?

 

Secara psikologis, otak manusia membaca harga dari kiri ke kanan. Ketika melihat Rp 99.000, konsumen cenderung fokus pada angka 99 dan menganggapnya berada di bawah Rp 100.000, meskipun perbedaannya hanya tipis. Fenomena ini dikenal dengan istilah “left-digit effect”. Dengan kata lain, Rp 99.000 dipersepsikan sebagai “sembilan puluh ribuan” bukan “seratus ribuan”.

 

Inilah mengapa banyak perusahaan, dari toko retail hingga e-commerce, konsisten menggunakan harga yang diakhiri dengan angka 9.

 

Efek Emosional dalam Keputusan Membeli

 

Harga Rp 99.000 bukan hanya terlihat lebih murah, tapi juga menciptakan kesan lebih terjangkau dan masuk akal. Konsumen merasa mereka mendapatkan “nilai lebih” dengan membayar lebih sedikit, padahal kenyataannya perbedaan harga sangat kecil. Strategi ini mengurangi resistensi dalam mengambil keputusan membeli, sehingga pelanggan lebih cepat menekan tombol “checkout”.

 

Selain itu, angka ganjil cenderung diasosiasikan dengan harga diskon atau promosi. Bandingkan ketika produk dipajang dengan label Rp 100.000, konsumen bisa menganggapnya “harga bulat” yang kaku, tidak fleksibel, dan terasa lebih mahal.

 

Studi Kasus: Keberhasilan Pricing Psychology

 

Banyak penelitian membuktikan bahwa konsumen lebih memilih produk dengan harga Rp 99.000 dibanding Rp 100.000, meskipun kualitas dan manfaat produk sama. Misalnya, sebuah toko fashion yang mengubah harga kaos dari Rp 100.000 menjadi Rp 99.000 mencatat peningkatan penjualan signifikan. Ini menunjukkan bahwa psikologi harga tidak hanya teori, melainkan strategi yang terbukti bekerja di lapangan.

 

Tips Menggunakan Pricing Psychology untuk Bisnis Kecil

 

  1. Gunakan Angka 9 Secara Strategis
    Terapkan harga berakhiran 9, misalnya Rp 49.900 atau Rp 99.000, untuk menarik perhatian konsumen.

  2. Hindari Terlalu Sering
    Jangan semua produk diberi harga dengan format serupa. Gunakan pada produk unggulan atau promo agar terlihat lebih menarik.

  3. Gabungkan dengan Visual yang Tepat
    Tampilan harga juga memengaruhi persepsi. Tuliskan harga lebih kecil dari teks deskripsi, gunakan warna mencolok, atau sertakan label “hemat Rp 1.000”.

  4. Uji Coba dan Analisis
    Setiap pasar memiliki karakteristik berbeda. Lakukan A/B testing untuk melihat apakah strategi Rp 99.000 benar-benar meningkatkan penjualan di bisnis Anda.

 

 

Seni pricing psychology membuktikan bahwa detail kecil seperti angka harga dapat memengaruhi keputusan besar konsumen. Strategi sederhana seperti menampilkan Rp 99.000 alih-alih Rp 100.000 bisa memberikan dampak signifikan terhadap penjualan. Bagi bisnis kecil maupun besar, memahami psikologi konsumen adalah kunci untuk meningkatkan daya tarik produk dan memenangkan persaingan.