Cara Memanfaatkan Fear of Missing Out (FOMO) untuk Meningkatkan Penjualan

Ilustrasi dunia kerja dan bisnis.
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Dalam dunia bisnis modern, strategi pemasaran terus berkembang mengikuti pola pikir dan perilaku konsumen. Salah satu pendekatan yang kini banyak digunakan adalah memanfaatkan Fear of Missing Out (FOMO). Istilah ini merujuk pada rasa takut ketinggalan sesuatu yang penting atau menguntungkan. Bagi konsumen, FOMO sering muncul saat mereka melihat orang lain membeli atau menikmati sesuatu yang sedang tren. Bagi bisnis, inilah celah untuk meningkatkan penjualan.

 

Apa Itu FOMO dalam Bisnis?

 

FOMO adalah fenomena psikologis di mana seseorang merasa khawatir akan kehilangan kesempatan. Contoh sederhananya adalah ketika sebuah brand menuliskan kalimat “Hanya tersisa 2 produk lagi!” atau “Promo berlaku sampai malam ini.” Kalimat tersebut menimbulkan rasa urgensi yang membuat konsumen terdorong untuk segera membeli, meskipun sebelumnya belum tentu membutuhkan produk tersebut.

 

Strategi Bisnis Memanfaatkan FOMO

 

  1. Menciptakan Kelangkaan Produk
    Bisnis kerap menggunakan strategi keterbatasan stok. Misalnya, e-commerce menampilkan tulisan “Hanya 1 item tersisa” untuk memicu konsumen segera checkout. Kelangkaan membuat produk terasa lebih berharga dan eksklusif.

  2. Promo dengan Batas Waktu
    Diskon atau penawaran terbatas menjadi strategi FOMO paling klasik. Flash sale, midnight sale, hingga “diskon hanya untuk 24 jam” sukses membuat konsumen merasa harus segera bertindak sebelum terlambat.

  3. Menunjukkan Bukti Sosial (Social Proof)
    Manusia cenderung mengikuti apa yang sedang dilakukan orang lain. Testimoni pelanggan, jumlah pembeli, hingga label “produk terlaris” adalah cara brand menunjukkan bahwa banyak orang sudah membeli, sehingga konsumen lain terdorong untuk ikut serta.

  4. Eksklusivitas untuk Kelompok Tertentu
    Memberikan akses lebih dulu kepada pelanggan loyal atau anggota komunitas tertentu menciptakan rasa istimewa. Misalnya, “VIP member dapat akses early bird sebelum publik umum.” Strategi ini memanfaatkan FOMO untuk membuat orang lain ingin masuk ke lingkaran eksklusif tersebut.

  5. Countdown Timer
    Jam hitung mundur pada situs e-commerce sering kali sukses menekan konsumen untuk segera membeli. Visualisasi waktu yang terus berkurang membuat rasa urgensi lebih nyata.

 

Dampak Positif dan Risiko Penggunaan FOMO

 

Jika digunakan secara bijak, FOMO dapat mendorong penjualan dengan signifikan. Konsumen merasa tertarik untuk segera melakukan pembelian, dan brand pun lebih cepat menghabiskan stok. Namun, terlalu sering menggunakan strategi ini bisa membuat konsumen merasa terjebak atau dimanipulasi. Alih-alih loyal, mereka bisa kehilangan kepercayaan pada brand. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menjaga transparansi dan tidak berlebihan.

 

Fear of Missing Out (FOMO) bukan sekadar tren, melainkan strategi psikologis yang terbukti efektif dalam pemasaran modern. Dengan menciptakan urgensi, kelangkaan, dan bukti sosial, bisnis dapat mendorong konsumen untuk bertindak lebih cepat. Namun, kunci keberhasilan terletak pada keseimbangan antara strategi pemasaran dan kejujuran brand. Saat digunakan dengan tepat, FOMO bukan hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga membangun kedekatan emosional dengan konsumen.