Pentingnya Quality Time: Bukan Soal Durasi, Tapi Koneksi

Orang Tua dan Anak
Sumber :

VIVA Tangerang – Di tengah padatnya aktivitas kerja, urusan rumah, dan tanggung jawab lainnya, banyak orang tua merasa bersalah karena tidak punya cukup waktu untuk anak. Tapi benarkah anak selalu butuh waktu yang lama? Faktanya, anak tidak mengukur cinta dari durasi, tapi dari kualitas kebersamaan. Inilah yang disebut quality time.

Quality time bukan sekadar menemani anak secara fisik. Ini tentang hadir sepenuhnya—dengan perhatian, empati, dan kasih sayang. Mari kita bahas kenapa quality time penting, dan bagaimana menciptakannya bahkan dalam waktu yang terbatas.


Mengapa Quality Time Itu Penting?

  • Memperkuat ikatan emosional anak dan orang tua

  • Meningkatkan rasa percaya diri dan keamanan anak

  • Mendorong komunikasi terbuka

  • Mencegah anak mencari perhatian dengan cara negatif

  • Membentuk kenangan positif masa kecil


Ciri-ciri Quality Time yang Efektif

  1. Penuh Kehadiran (Present)
    Tidak sambil main HP, nonton TV, atau memikirkan kerjaan.

  2. Ada Interaksi Dua Arah
    Bukan sekadar mendampingi, tapi benar-benar ngobrol dan terlibat.

  3. Bikin Anak Merasa Diperhatikan
    Fokus pada anak: dengarkan ceritanya, tanyakan pendapatnya.

  4. Mengandung Sentuhan Emosional
    Pelukan, senyuman, atau sekadar memanggil namanya dengan lembut.


Contoh Quality Time Sederhana tapi Bermakna

  • 5 menit membaca buku bersama sebelum tidur

  • Ngobrol sambil sarapan atau makan malam

  • Main teka-teki, menggambar, atau bermain peran di akhir pekan

  • Mengantar anak ke sekolah sambil bercerita ringan

  • Berjalan sore sambil bertukar cerita tentang hari masing-masing


Tips Menyisihkan Quality Time di Tengah Kesibukan

1. Jadwalkan Seperti Janji Penting

Jika tidak dijadwalkan, quality time akan mudah tergeser. Tetapkan waktu rutin setiap hari atau minggu.

2. Matikan Gangguan

Letakkan gadget sejenak. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar hadir untuk anak.

3. Sesuaikan dengan Usia dan Minat Anak

Anak kecil mungkin suka bermain peran, remaja lebih suka diajak diskusi atau nonton film bareng.

4. Libatkan Anak dalam Kegiatan Sehari-hari

Masak bersama, beres-beres rumah, atau mencuci mobil bisa jadi momen bonding yang menyenangkan.

5. Dengarkan Lebih Banyak, Bicara Lebih Sedikit

Anak ingin didengar. Tahan godaan untuk langsung memberi nasihat, cukup dengarkan dulu.


Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari

  • Merasa sudah cukup karena sering "berada di rumah"

  • Menyuruh anak bermain sendiri tanpa interaksi

  • Mengganti kebersamaan dengan hadiah atau uang

  • Memaksakan quality time saat mood anak tidak mendukung


Penutup

Quality time bukan soal banyaknya waktu, tapi bagaimana Anda mengisi waktu tersebut dengan kehadiran utuh. Bahkan 10 menit sehari yang diisi dengan tawa, pelukan, dan percakapan bermakna bisa memberikan dampak luar biasa bagi tumbuh kembang anak. Di balik kesibukan Anda, selalu ada ruang untuk membangun koneksi yang akan diingat anak seumur hidup.