Manfaat Membacakan Buku ke Janin: Dongeng Sebelum Lahir

Ilustrasi ibu hamil membaca buku (freepik.com)
Sumber :
  • Freepik

Tangerang – Banyak orang tua menganggap membacakan buku hanya bermanfaat untuk bayi atau balita. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa suara orang tua, terutama ibu, punya pengaruh besar pada perkembangan otak janin bahkan sebelum lahir.

Membacakan cerita atau berbicara dengan janin bukan sekadar rutinitas manis, tapi juga punya banyak manfaat untuk perkembangan bahasa, rasa aman, dan bonding emosional. Yuk, kita bahas lebih dalam!

Kenapa Suara Orang Tua Penting untuk Janin?

Sejak trimester kedua, indra pendengaran janin mulai berkembang. Suara detak jantung ibu, aliran darah, hingga suara orang tua berbicara dari luar rahim akan membentuk memori awal. Penelitian menunjukkan janin bisa mengenali pola suara, termasuk intonasi dan ritme.

Itulah sebabnya bayi yang baru lahir sering lebih tenang saat mendengar suara ibunya.

 

Manfaat Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan

 

Ilustrasi Janin.

Photo :
  • VIVA

 

1. Membangun Ikatan Emosional
Membacakan buku atau mendongeng menciptakan waktu intim antara orang tua dan janin. Suara lembut membuat janin merasa aman dan dekat meski belum bertemu langsung.

2. Merangsang Perkembangan Bahasa
Penelitian menunjukkan janin dapat membedakan kata-kata yang sering diulang. Hal ini membangun fondasi kemampuan bahasa sejak dini.

3. Membantu Ibu Lebih Rileks
Momen mendongeng membuat ibu fokus, bernapas teratur, dan merasa lebih tenang. Kondisi psikologis ibu yang stabil akan berdampak positif pada janin.

 

4. Membiasakan Rutinitas Positif
Kebiasaan membacakan buku sebelum lahir bisa dilanjutkan setelah bayi lahir. Bayi pun terbiasa mendengar suara orang tua, sehingga lebih nyaman saat dibacakan buku nantinya.

Bagaimana Cara Membacakan Buku ke Janin?

1. Pilih Buku dengan Cerita Ringan
Pilih cerita pendek dengan kalimat sederhana. Dongeng rakyat atau cerita moral juga bagus.

2. Gunakan Intonasi Lembut
Bacakan dengan nada tenang. Bayi tidak paham kata per kata, tapi merasakan intonasi.

3. Libatkan Pasangan
Ajak ayah atau kakak bayi untuk ikut membacakan cerita. Bayi akan mengenali suara keluarga terdekatnya sejak dini.

4. Lakukan Secara Rutin
Tidak perlu lama-lama. Cukup 5–10 menit setiap hari di waktu yang sama agar janin terbiasa.

Mitos yang Perlu Diluruskan

- Membacakan buku ke janin tidak serta-merta membuat anak ‘super jenius’. Yang terpenting adalah proses membangun bonding, bukan sekadar mengejar kecerdasan.

 

- Tidak ada kata “terlambat”. Membacakan cerita tetap bermanfaat meski usia kehamilan sudah trimester akhir.

Dongeng sebelum lahir bukan sekadar aktivitas lucu. Ini adalah cara sederhana membangun ikatan emosional, menyiapkan bayi lebih responsif, dan membiasakan pola komunikasi positif sejak dini.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, siapkan buku cerita favorit dan nikmati momen membacakan dongeng untuk si kecil di dalam perut.