Mengenali Burnout pada Orang Tua dan Cara Mengatasinya
- Freepik
Tangerang – Menjadi orang tua memang membahagiakan, tetapi juga penuh tantangan. Tak jarang, kesibukan mengurus rumah, bekerja, hingga mendidik anak tanpa jeda membuat orang tua merasa kelelahan fisik dan mental. Kondisi ini sering disebut sebagai parental burnout.
Burnout pada orang tua berbeda dengan rasa lelah biasa. Bila diabaikan, burnout bisa memicu stres berkepanjangan, menurunkan kualitas hubungan dengan anak, bahkan berdampak pada kesehatan. Karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak awal dan menemukan cara mengatasinya.
Apa Itu Parental Burnout?
Parental burnout adalah kondisi ketika orang tua merasa kelelahan emosional yang intens akibat tanggung jawab mengasuh anak. Burnout bisa dialami siapa saja, baik ibu rumah tangga, orang tua bekerja, maupun single parent.
Menurut penelitian, parental burnout biasanya muncul saat orang tua merasa tuntutan lebih besar dari kemampuan yang dimiliki, ditambah kurangnya dukungan sosial.
Tanda-Tanda Orang Tua Mengalami Burnout
Setiap orang bisa merasakan tanda berbeda, tetapi secara umum burnout pada orang tua ditandai dengan:
Kelelahan fisik dan mental yang terus-menerus
Merasa energi terkuras habis setiap hari, meski sudah beristirahat.
Menjadi mudah marah atau tersinggung
Hal kecil yang biasanya tidak masalah bisa memicu emosi berlebihan.
Merasa terasing dari anak
Mulai merasa tidak sabar atau enggan berinteraksi dengan anak.
Merasa bersalah dan tidak mampu menjadi orang tua yang baik
Muncul pikiran negatif seperti merasa gagal mendidik anak.
Jika tanda-tanda ini muncul terus-menerus, artinya orang tua perlu segera mencari solusi.
Penyebab Parental Burnout
Beberapa faktor pemicu burnout pada orang tua antara lain:
Kurangnya dukungan: Tidak ada pasangan atau keluarga yang bisa diajak berbagi beban.
Tuntutan yang tinggi: Ingin menjadi orang tua sempurna tanpa memberi ruang untuk istirahat.
Kurang me time: Tidak punya waktu memulihkan energi.
Masalah keuangan atau pekerjaan: Stres finansial juga menambah tekanan mental.
Cara Mengatasi Burnout pada Orang Tua
Akui dan sadari perasaan lelah
Berhenti menyangkal perasaan tertekan. Mengakui burnout adalah langkah awal untuk pulih.
Berbagi tanggung jawab
Libatkan pasangan, anggota keluarga lain, atau cari bantuan jika memungkinkan. Orang tua tidak harus selalu menanggung semua sendiri.
Luangkan waktu untuk diri sendiri
Sediakan waktu istirahat, walau hanya 10-15 menit untuk sekadar minum teh, membaca buku, atau jalan santai.
Bicarakan dengan orang terdekat
Jangan ragu curhat dengan pasangan, sahabat, atau komunitas orang tua. Mendengar pengalaman serupa bisa membuat merasa tidak sendirian.
Jangan ragu meminta bantuan profesional
Jika burnout makin parah, jangan segan konsultasi dengan psikolog. Pendampingan profesional dapat membantu menemukan solusi jangka panjang.
Burnout pada orang tua adalah hal nyata yang tidak boleh disepelekan. Mengasuh anak adalah tugas mulia, tetapi orang tua juga manusia yang butuh istirahat. Dengan mengenali tanda-tanda burnout dan mengatasinya dengan langkah bijak, orang tua dapat kembali merawat diri sehingga mampu mendampingi anak dengan lebih sabar, sehat, dan bahagia.