7 Cara Membuat Anak Berani Berpendapat Sejak Dini

Ilustrasi Keluarga
Sumber :
  • VIVA

Tangerang – Di dunia yang semakin terbuka, kemampuan anak untuk berani mengungkapkan pendapat adalah bekal hidup yang penting. Sayangnya, masih banyak anak yang tumbuh dengan rasa takut bicara, malu mengutarakan ide, atau merasa pendapatnya tidak penting.

Padahal, anak yang terbiasa didengar akan tumbuh menjadi pribadi percaya diri, mandiri, dan kritis. Lalu, bagaimana cara mendidik anak agar tidak takut berpendapat?


Kenapa Anak Bisa Takut Berpendapat?

Sebelum tahu cara mendorong anak agar lebih berani, orang tua perlu paham apa yang membuat anak takut bicara. Beberapa alasannya antara lain:

  • Takut dimarahi atau dianggap salah.
  • Sering diabaikan atau dipotong saat bicara.
  • Tidak pernah diberi ruang untuk berdiskusi.
  • Merasa pendapatnya tidak penting.

Kalau ini dibiarkan, anak bisa tumbuh menjadi pribadi penurut yang sulit menyampaikan apa yang sebenarnya mereka mau atau rasakan.


Manfaat Membiasakan Anak Berani Berpendapat

  • Membentuk kepercayaan diri sejak dini.
  • Melatih kemampuan berpikir kritis dan logis.
  • Membantu anak belajar negosiasi dan kompromi.
  • Anak jadi lebih terbuka pada orang tua.

Cara Mendidik Anak Agar Tidak Takut Berpendapat

Berikut langkah-langkah sederhana yang bisa diterapkan sehari-hari:


1. Beri Anak Ruang untuk Bicara

Biasakan tanya pendapat anak pada hal sederhana. Contoh:

  • Mau makan malam apa hari ini?

  • Baju mana yang mau dipakai?

  • Mau main di mana akhir pekan?

Hal-hal kecil ini melatih anak berani memilih dan berargumentasi.


2. Dengarkan Tanpa Memotong

Saat anak bicara, dengarkan sampai selesai. Tahan keinginan untuk langsung membantah atau mengoreksi. Anak akan merasa suaranya penting.


3. Validasi Pendapat Anak

Meskipun pendapatnya terdengar lucu atau tidak masuk akal, hargai dulu. Misalnya:
“Wah, idemu menarik ya! Coba ceritakan kenapa kamu pilih itu.”


4. Hindari Mengejek atau Meremehkan

Komentar sinis seperti “Ah, itu nggak penting!” atau “Kamu tahu apa sih?” bisa bikin anak kapok bicara. Ganti dengan kalimat yang membangun.


5. Diskusi Bukan Debat

Ajarkan anak cara menyampaikan pendapat dengan sopan dan mendengarkan pendapat orang lain. Orang tua bisa mencontohkan dengan diskusi santai, bukan adu mulut.


6. Libatkan Anak dalam Keputusan Kecil

Ajak anak ikut berdiskusi saat membuat keputusan keluarga: belanja mingguan, destinasi liburan, atau peraturan rumah. Anak merasa pendapatnya punya pengaruh nyata.


7. Puji Keberanian Anak

Sekecil apa pun, berikan apresiasi saat anak berani bicara. Misalnya:
“Terima kasih sudah berani bilang pendapatmu ya, Nak. Mama bangga.”


Contoh Aktivitas Seru

  • Membuat forum “family meeting” setiap minggu.
  • Main debat santai dengan topik ringan.
  • Ajak anak presentasi hasil karyanya.
  • Tonton film bersama lalu minta pendapatnya.

Anak yang tumbuh berani berpendapat tidak muncul begitu saja — butuh dukungan, ruang, dan contoh dari orang tua. Jadi, biasakan dengarkan anak tanpa menghakimi, hargai idenya sekecil apa pun, dan berikan panggung agar anak tahu suaranya berarti.

Ingat, hari ini anak belajar bicara di rumah — besok dia bisa bicara di mana saja dengan percaya diri.