Cara Membesarkan Anak Bilingual: Manfaat, Tantangan, dan Solusinya

Pentingnya Konsistensi dalam Pola Asuh Anak
Sumber :

Tangerang – Di era global seperti sekarang, kemampuan berbahasa lebih dari satu bahasa menjadi keunggulan yang sangat berharga. Tak heran, banyak orang tua mulai menerapkan pola asuh bilingual di rumah. Anak bilingual memiliki kelebihan dalam hal komunikasi, berpikir kritis, hingga peluang akademik di masa depan.

Namun, membesarkan anak bilingual bukan tanpa tantangan. Sebagian orang tua sering merasa bingung bagaimana cara mengenalkan dua bahasa tanpa membuat anak bingung atau malah tertinggal kemampuan bahasanya.


Manfaat Membesarkan Anak Bilingual

  • Anak terbiasa mendengar dan memahami dua pola bahasa sejak kecil

  • Melatih daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis

  • Anak lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam

  • Membuka peluang belajar di sekolah internasional atau luar negeri

  • Menjaga bahasa ibu tetap hidup di keluarga


Tantangan Membesarkan Anak Bilingual

Meski banyak manfaatnya, ada beberapa tantangan yang kerap dihadapi orang tua.

  • Anak terkadang mencampur kedua bahasa dalam satu kalimat

  • Kemampuan berbicara di salah satu bahasa bisa tampak lebih lambat dibanding anak yang monolingual

  • Orang tua harus konsisten agar anak terbiasa dengan kedua bahasa

  • Lingkungan sekitar kadang kurang mendukung, misalnya teman sebaya hanya memakai satu bahasa

Semua ini sebenarnya normal terjadi dalam proses anak belajar. Yang penting, orang tua paham cara mendampinginya.


Tips Membesarkan Anak Bilingual di Rumah

Tentukan Pola Bilingual yang Tepat

Pola bilingual paling umum adalah satu orang tua satu bahasa. Contohnya, ayah berbicara dalam bahasa Indonesia, ibu berbicara dalam bahasa Inggris. Bisa juga berdasarkan situasi, misalnya bahasa Indonesia di rumah, bahasa Inggris saat bermain.

Konsisten dalam Penggunaan Bahasa

Konsistensi adalah kunci. Jika orang tua sering berganti-ganti pola, anak justru bisa bingung. Buat aturan sederhana yang mudah diikuti seluruh keluarga.

Jangan Takut Anak Mencampur Bahasa

Campur kode atau mix language di awal adalah hal normal. Seiring usia dan latihan, anak akan belajar memilah mana kosakata yang tepat digunakan.

Jadikan Belajar Bahasa Menyenangkan

Gunakan lagu, cerita, film, atau permainan dua bahasa. Dengan cara ini, anak akan menganggap belajar bahasa kedua sebagai hal menyenangkan, bukan kewajiban.

Libatkan Lingkungan Pendukung

Cari teman bermain yang juga bilingual, pilih sekolah yang mendukung, atau ikut kelas tambahan jika perlu. Semakin sering anak mendengar dan memakai kedua bahasa, semakin lancar kemampuannya.

Sabar dan Jangan Membandingkan

Perkembangan bahasa anak bilingual sering kali berbeda dari anak monolingual. Tidak masalah jika anak terlihat lebih lambat bicara di satu bahasa. Fokus pada proses, bukan membandingkan.

Rayakan Setiap Kemajuan

Berikan pujian ketika anak berhasil menggunakan kata atau kalimat baru dalam bahasa kedua. Pujian membuat anak merasa percaya diri dan semakin bersemangat.

Membesarkan anak bilingual memang butuh kesabaran dan konsistensi, tetapi hasilnya akan bermanfaat seumur hidup. Selama orang tua mendampingi dengan cara yang menyenangkan, anak akan tumbuh dengan kemampuan bahasa ganda yang natural.

Ingat, setiap anak punya kecepatan belajar yang berbeda. Nikmati prosesnya, libatkan seluruh keluarga, dan biarkan anak tumbuh menjadi pribadi yang terbuka pada dunia.