Situasi Gaza Kian Mencekam, PBB Desak Gencatan Senjata dan Bantuan Kemanusiaan Segera

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (ANTARA)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Situasi di Gaza kembali menjadi sorotan dunia setelah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyebut kondisi di wilayah tersebut sebagai “sangat mengerikan”. Dalam pernyataan terbaru pada Senin (14/7), Guterres menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza menunjukkan tingkat kehancuran dan kematian yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam beberapa waktu terakhir.

Guterres menyayangkan semakin banyak warga sipil, termasuk anak-anak, menjadi korban ketika mereka justru sedang mencari bantuan pangan dan air. Menurutnya, kekerasan yang terjadi benar-benar telah melukai martabat kemanusiaan warga Gaza.

Di hadapan awak media, Guterres kembali mendesak agar gencatan senjata permanen segera diwujudkan. Namun, ia menekankan bahwa gencatan senjata tidak boleh berhenti hanya sebatas penghentian tembak-menembak, tetapi harus membuka jalan bagi solusi nyata, yaitu mewujudkan dua negara agar warga Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan dengan hak yang setara.

Ia juga mengingatkan bahwa membiarkan warga Palestina hidup tanpa hak di tanah sendiri sama sekali tidak sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional.

Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mencatat serangan yang terjadi pada akhir pekan lalu menewaskan banyak perempuan dan anak-anak, bahkan ketika mereka sedang antre mengambil air di Nuseirat. OCHA menilai insiden ini sebagai bentuk kekejaman yang harus segera dihentikan.

Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) juga menegaskan tidak boleh ada seorang pun yang mempertaruhkan nyawa hanya demi mendapatkan kebutuhan dasar seperti air dan makanan. Semua warga sipil, termasuk anak-anak, berhak hidup aman dan bermartabat.

Di sisi lain, sistem kesehatan di Gaza kini nyaris lumpuh akibat kekurangan bahan bakar yang makin kritis. Rumah sakit masih berjuang menangani korban meski minim sumber daya. OCHA mengingatkan tanpa pasokan bahan bakar yang memadai, layanan penyelamatan nyawa akan terhenti total.