Brasil Tolak Campur Tangan Asing, Lula Tegaskan Kedaulatan Negara

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva (ANTARA)
Sumber :
  • ANTARA

Tangerang – Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, secara tegas menolak segala bentuk campur tangan asing dalam urusan dalam negeri negaranya. Pernyataan ini disampaikan Lula saat berbicara di depan ribuan mahasiswa dalam kongres nasional yang berlangsung di Goiania, Brasil tengah, pada Kamis (17/7), di tengah memanasnya hubungan antara Brasil dan Amerika Serikat terkait tarif ekspor dan kebijakan digital.

Dalam pidatonya, Lula membantah isu yang menyebut kebijakan tarif baru Brasil memiliki kaitan dengan proses hukum terhadap mantan presiden Jair Bolsonaro. Ia menekankan bahwa semua keputusan yang diambil pemerintahannya sepenuhnya demi kepentingan nasional, bukan sebagai bentuk tekanan atau respons terhadap isu politik internal.

"Kami tidak akan membiarkan negara manapun mencampuri urusan domestik kami," tegas Lula di hadapan para peserta kongres.

Lebih lanjut, Lula menyoroti pentingnya penegakan hukum digital terhadap platform-platform asal Amerika Serikat yang beroperasi di Brasil. Ia menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi tersebut harus tunduk pada peraturan lokal dan ikut berkontribusi dalam bentuk pembayaran pajak.

"Brasil adalah negara berdaulat. Tidak ada kekuatan asing yang bisa memerintah presiden Brasil. Hanya rakyat Brasil yang menjadi atasan saya," tandasnya.

Lula juga menyoroti dampak negatif penyebaran disinformasi yang dilakukan oleh sejumlah platform digital asing, yang menurutnya telah menciptakan kekacauan dan membahayakan masyarakat. Ia berjanji bahwa Brasil akan tetap berpegang pada prinsip demokrasi dalam menanggapi berbagai tantangan global, termasuk tekanan dari luar negeri.

Langkah tegas Lula ini mendapat sambutan dari berbagai kalangan nasionalis yang menginginkan Brasil berdiri tegak tanpa intervensi asing, terutama dalam bidang hukum dan kebijakan ekonomi digital.