Pabrik Hyundai di AS Digrebek, 475 Orang Ditangkap
- ANTARA
VIVA Tangerang – Otoritas imigrasi Amerika Serikat menangkap dan menahan 475 orang dalam penggrebekan pabrik kendaraan listrik Hyundai di Georgia, AS, Jumat (5/9), menurut laporan resmi.
Steven Schrank, agen khusus yang bertanggung jawab atas Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI) di Georgia, menjelaskan bahwa operasi penangkapan ini dilakukan pada Kamis (4/9) setelah beberapa bulan penyelidikan terhadap Hyundai Metaplant di Ellabell, Georgia.
“Operasi ini menegaskan komitmen kami dalam melindungi lapangan kerja bagi warga Georgia dan Amerika, menjamin kesetaraan bagi perusahaan yang mematuhi hukum, serta melindungi pekerja dari eksploitasi,” ujar Schrank dalam konferensi pers.
Hingga saat ini, belum ada tuntutan pidana yang diumumkan. Namun, bukti tambahan masih dikumpulkan saat penyisiran fasilitas berlangsung dengan surat perintah penggeledahan, untuk menentukan pihak yang bertanggung jawab atas perekrutan ilegal tersebut.
Penggrebekan ini melibatkan beberapa badan federal, termasuk HSI, FBI, Bea Cukai dan Patroli Perbatasan, ATF, DEA, dan US Marshalls.
Pabrik yang merupakan usaha patungan Hyundai dan LG ini sebelumnya dipromosikan Gubernur Brian Kemp pada 2023 sebagai “proyek pembangunan ekonomi terbesar dalam sejarah Georgia.” Fasilitas yang masih dalam tahap pembangunan ini diperkirakan akan mulai beroperasi penuh tahun depan.
Hyundai merespons penggrebekan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka “memantau situasi dengan cermat dan berupaya memahami keadaan spesifiknya.” Perusahaan menegaskan, “Kami memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan semua pekerja di lokasi serta selalu mematuhi hukum dan peraturan di setiap tempat kami beroperasi.”