Aneksasi Israel di Tepi Barat Jadi Isu Panas di Pemerintahan Trump
- Antaranews
VIVA Tangerang – Pemerintahan Donald Trump hingga kini belum menemukan titik temu terkait rencana Israel untuk mencaplok lebih banyak wilayah di Tepi Barat yang diduduki. Menurut laporan Axios pada Rabu (3/9), isu ini masih menimbulkan perdebatan di internal pemerintahan AS.
Dua pejabat Israel mengatakan kepada Axios bahwa Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam pertemuan tertutup menyampaikan tidak keberatan dengan langkah Israel tersebut. Bahkan, menurut sumber yang sama, pemerintahan Trump juga tidak akan menentang rencana aneksasi itu.
Namun, utusan khusus Presiden Trump, Steve Witkoff, menilai aneksasi Tepi Barat bisa menjadi hambatan besar bagi hubungan Amerika Serikat dengan dunia Arab, khususnya dalam menyusun rencana pascaperang di Gaza. Hal ini juga dianggap sebagai ancaman bagi peluang kesepakatan damai antara Israel dan Arab Saudi.
Laporan tersebut juga mengungkap, Uni Emirat Arab (UEA) telah memperingatkan pemerintahan Trump bahwa aneksasi Tepi Barat dapat merusak Abraham Accords. Perjanjian yang ditandatangani pada 2020 itu memiliki syarat utama, yaitu Israel tidak melakukan aneksasi wilayah Palestina.
Seorang pejabat UEA menegaskan kepada Axios, “Jika rencana aneksasi ini dijalankan, maka hubungan UEA-Israel akan sangat dirugikan. Bahkan, hal ini dapat menghancurkan visi integrasi kawasan Timur Tengah. Israel kini dihadapkan pada pilihan sulit: melanjutkan aneksasi atau menjaga integrasi regional.”
Selain itu, isu permukiman Israel di Tepi Barat tetap menjadi salah satu masalah utama dalam hubungan Israel dengan komunitas internasional maupun Otoritas Palestina. Aktivitas tersebut dipandang sebagai kebijakan Israel untuk memperkuat kendali atas wilayah Palestina, sehingga semakin menjauhkan upaya perdamaian.
Rubio dijadwalkan menghadiri acara kelompok pemukim di Yerusalem Timur, di lokasi arkeologi yang sensitif secara politik. Sementara itu, Menteri Urusan Strategis Israel Ronald Dermer juga akan bertolak ke Washington minggu depan untuk bertemu Rubio dan Witkoff.
