China Dorong Penguatan Shanghai Cooperation Organization (SCO) Lewat Proyek Nyata dan Bantuan Ekonomi
- ANTARA
VIVA Tangerang – Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa Tiongkok berkomitmen memperkuat perkembangan Shanghai Cooperation Organization (SCO) melalui langkah konkret, terutama di bidang ekonomi.
Dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO di Tianjin, Senin (1/9), Xi mengumumkan rencana pelaksanaan 100 proyek “kecil namun bermanfaat” di negara-negara anggota yang membutuhkan. Selain itu, China akan menyalurkan hibah senilai 2 miliar yuan (sekitar Rp4,6 triliun) pada tahun ini.
Tak hanya itu, Beijing juga menyiapkan pinjaman tambahan sebesar 10 miliar yuan (sekitar Rp23 triliun) untuk konsorsium antarbank SCO dalam tiga tahun ke depan. Di sektor pendidikan, China akan menggandakan beasiswa khusus SCO, meluncurkan program doktoral inovatif, serta membuka 10 pusat pelatihan Luban di negara anggota SCO dalam lima tahun mendatang. Program ini akan menyediakan 10.000 pelatihan SDM, 500 operasi jantung bawaan, 5.000 operasi katarak, dan 10.000 pemeriksaan kanker.
Xi menegaskan, hingga saat ini investasi China di negara anggota SCO telah mencapai 84 miliar dolar AS, dengan perdagangan bilateral tahunan yang menembus 500 miliar dolar AS. Ia juga menekankan pentingnya melanjutkan Semangat Shanghai dengan lima prinsip utama:
Mengedepankan kesepahaman di atas perbedaan.
- Baca Juga :150 Media Internasional Gelar Kampanye Global, Desak Hentikan Serangan Israel terhadap Jurnalis Gaza
Mengejar manfaat bersama dan mendukung Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Menjaga keterbukaan, inklusivitas, dan pertukaran budaya.
Menegakkan keadilan global dengan sistem internasional berbasis PBB dan perdagangan multilateral.
Menghasilkan capaian nyata dengan tata kelola yang lebih efisien.
KTT SCO 2025 di Tianjin juga melahirkan sejumlah kesepakatan penting, termasuk Strategi Pembangunan SCO hingga 2035, penguatan kerja sama keamanan, ekonomi, hubungan antarbangsa, serta peresmian empat pusat baru: Pusat Anti-Terorisme, Pusat Keamanan Siber, Pusat Pemberantasan Kejahatan Terorganisir, dan Pusat Antinarkoba.
Selain itu, Laos resmi diterima sebagai mitra dialog baru, sementara Kirgizstan ditunjuk memegang presidensi SCO untuk periode 2025–2026.