5 Fakta Iran Eksekusi Mati Mata-Mata Israel Mossad dan Anggota ISIS
- VIVA
VIVA Tangerang – Pemerintah Iran kembali menunjukkan sikap tegas terhadap ancaman terhadap keamanan nasionalnya. Dua pria dieksekusi pada Rabu 6 Agustus 2025 setelah dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Agung Iran atas dakwaan serius: menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menjadi anggota aktif kelompok teroris ISIS.
Siapa Rouzbeh Vadi, Mata-Mata Mossad yang Dieksekusi Iran?
Rouzbeh Vadi diidentifikasi sebagai salah satu terpidana mati yang digantung pada Rabu pagi. Menurut laporan dari kantor berita Mizan yang dikelola lembaga peradilan Iran, Vadi bekerja di sebuah organisasi "penting dan sensitif" di negara tersebut. Ia diduga memiliki akses ke data rahasia yang menjadi incaran badan intelijen asing.
Iran menuduh Vadi direkrut secara virtual oleh agen Mossad, setelah melalui beberapa tahap asesmen daring. Dalam jaringannya dengan Mossad, Vadi diketahui telah menyerahkan informasi penting, termasuk data terkait seorang ilmuwan nuklir Iran. Ilmuwan tersebut diduga menjadi target pembunuhan Israel dalam serangan sebelumnya terhadap program nuklir Iran.
Eksekusi Mehdi Asgharzadeh, Anggota ISIS yang Gagal Melancarkan Aksi Teror
Selain Vadi, Iran juga mengeksekusi Mehdi Asgharzadeh, yang dituduh sebagai anggota kelompok teroris ISIS. Berdasarkan laporan yang sama, Asgharzadeh telah mendapatkan pelatihan militer dan ideologis dari ISIS di wilayah Irak dan Suriah.
Tujuan utamanya adalah untuk melancarkan aksi teror di wilayah Iran, dengan sasaran utama tempat-tempat suci keagamaan. Beruntung, pasukan intelijen Iran berhasil menangkapnya sebelum ia sempat mengeksekusi rencana tersebut. Penangkapan ini disebut sebagai hasil dari operasi kontra-terorisme yang intensif dan pengawasan intelijen domestik yang ketat.
Reaksi Publik dan Internasional
Meski pihak berwenang Iran menyatakan proses hukum telah dilakukan sesuai standar peradilan nasional, sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional mengkritisi praktik hukuman mati di Iran, terutama dalam kasus yang berkaitan dengan keamanan negara dan pengakuan di bawah tekanan.
Namun, dari dalam negeri, eksekusi ini justru dianggap sebagai langkah tegas dan perlu untuk menjaga kedaulatan serta stabilitas nasional. Terlebih lagi, insiden ini menyoroti betapa rentannya Iran terhadap operasi spionase dan infiltrasi kelompok teroris asing.
Konflik Intelijen Iran–Israel Kembali Memanas
Kasus Rouzbeh Vadi mempertegas bahwa perang bayangan antara Iran dan Israel, khususnya dalam bidang intelijen dan program nuklir, belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Iran telah berulang kali menuding Israel berada di balik serangkaian pembunuhan ilmuwan nuklirnya dalam beberapa tahun terakhir.
Mossad, badan intelijen Israel, jarang memberikan komentar atas tudingan semacam ini. Namun, laporan-laporan Barat menunjukkan bahwa Israel memang telah menjalankan serangkaian operasi rahasia untuk menghambat program nuklir Iran yang dianggap mengancam eksistensinya.
Babak Baru Dalam Dinamika Keamanan dan Politik Kawasan Timur Tengah
Eksekusi terhadap mata-mata Mossad dan anggota ISIS oleh Iran menandai babak baru dalam dinamika keamanan dan politik kawasan Timur Tengah. Pemerintah Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan mentoleransi bentuk apa pun dari infiltrasi asing atau kegiatan teror yang mengancam integritas nasional.
Dalam konteks geopolitik yang terus bergolak, langkah ini juga menjadi pesan kuat kepada musuh-musuh negara tersebut bahwa Iran siap mengambil tindakan ekstrem demi mempertahankan kedaulatannya. (Antara)