Gelombang Panas di Eropa Tewaskan 2.300 Orang, Mayoritas Terkait Perubahan Iklim
- VIVA
Di kota-kota tersebut, tercatat suhu mengalami peningkatan hingga 4 derajat Celsius, jauh di atas normal musiman.
“Temuan ini memperkuat bukti bahwa perubahan iklim akibat ulah manusia sedang mempercepat frekuensi dan dampak suhu panas ekstrem di Eropa,” tegas laporan tersebut.
Prediksi: Gelombang Panas Akan Semakin Sering dan Mematikan
Studi memperingatkan bahwa ke depan, frekuensi dan intensitas gelombang panas akan terus meningkat seiring memburuknya krisis iklim global. Hal ini berpotensi meningkatkan angka kematian, terutama di kalangan lansia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan kronis.
Badan Copernicus Climate Change Service dari Uni Eropa juga mencatat bahwa Juni 2025 merupakan bulan Juni terpanas ketiga secara global, dan gelombang panas kali ini adalah salah satu yang paling luas dan intens.
“Gelombang panas ini diperparah oleh suhu permukaan laut yang sangat tinggi di Mediterania barat,” ujar Samantha Burgess, Kepala Strategi Iklim di European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF).