Asosiasi Pers Asing Kutuk Serangan Israel di Gaza yang Tewaskan Lima Jurnalis Internasional
- ANTARA
Tangerang – Asosiasi Pers Asing (Foreign Press Association/FPA) mengecam keras serangan udara Israel di Gaza selatan pada Senin (25/8), yang menewaskan sedikitnya lima jurnalis dari media internasional, termasuk Reuters, AP, dan Al Jazeera.
Dalam pernyataan resminya, FPA menyebut insiden tersebut sebagai “serangan paling mematikan terhadap jurnalis internasional sejak perang Gaza dimulai.” Mereka menyatakan marah sekaligus terkejut atas tindakan militer Israel yang menargetkan area dekat rumah sakit, lokasi yang kerap digunakan wartawan untuk mengambil gambar, tanpa adanya peringatan sebelumnya.
“Kami menuntut penjelasan segera dari Pasukan Pertahanan Israel dan Otoritas Israel,” tegas FPA, seraya meminta penghentian praktik penyerangan terhadap jurnalis.
Jurnalis Jadi Korban, Dunia Diminta Bertindak
FPA menilai serangan terhadap awak media di Gaza telah berlangsung terlalu lama, dengan banyak jurnalis tewas tanpa alasan yang bisa dibenarkan. Mereka juga menuduh Israel terus menghalangi akses independen wartawan internasional ke wilayah Gaza.
Asosiasi itu mendesak para pemimpin dunia untuk turun tangan melindungi jurnalis. “Kami tidak bisa melakukannya sendiri,” tambah FPA.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi 20 orang tewas, termasuk pasien, tenaga medis, tim penyelamat, dan wartawan. Serangan Israel disebut dilakukan dua kali ke sebuah kompleks rumah sakit—yang kedua saat tim evakuasi tengah menyelamatkan korban luka.