Eks Pejabat AS Ungkap Israel Ingin Perang di Gaza Berlangsung Puluhan Tahun
- VIVA
Tangerang – Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengungkapkan bahwa Washington mengetahui rencana Israel untuk melanjutkan konflik dengan Palestina selama “puluhan tahun.” Meski secara resmi AS terlibat dalam negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza, Miller menegaskan bahwa Israel justru terus menghalangi tercapainya kesepakatan damai.
Dalam wawancara dengan Channel 13 Israel, Miller mengutip peringatan mantan Menlu AS Antony Blinken di awal perang. Blinken memperingatkan kabinet perang Israel bahwa tanpa strategi jelas terkait masa depan Gaza, negara itu berisiko menghadapi pemberontakan berkepanjangan. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru menegaskan: “Kita akan terus berperang dalam beberapa dekade mendatang. Memang seperti itu keadaannya, dan akan tetap seperti itu.”
Netanyahu Berulang Kali Tolak Pertukaran Tahanan
Channel 13 juga melaporkan bahwa Netanyahu, bersama pejabat sayap kanan Itamar Ben Gvir dan Bezalel Smotrich, setidaknya lima kali menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. Miller membenarkan laporan ini dan mengatakan AS mengetahui tindakan Israel yang memperlemah proses gencatan senjata, namun memilih tidak bersuara lantang.
“Mandat kami terbatas, bahkan kadang sama sekali tidak ada,” jelas Miller, menambahkan bahwa situasi sering berubah drastis bahkan saat utusan AS bersiap melakukan perjalanan diplomatik.
Rafah, Koridor Philadelphi, dan Gagalnya Momentum Perdamaian
Miller mengungkapkan bahwa saat AS menekan kelompok perlawanan Palestina untuk menerima gencatan senjata enam minggu pada April 2024, Netanyahu justru bersikeras melanjutkan serangan ke Rafah, meski tanpa kesepakatan.