Populasi Yunani Turun 400 Ribu Jiwa dalam 13 Tahun, Krisis Demografi Kian Mengkhawatirkan
- ANTARA
Tangerang – Dalam 13 tahun terakhir, Yunani mengalami penurunan populasi lebih dari 400.000 jiwa. Fenomena ini dipicu oleh rendahnya angka kelahiran, bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia, serta meningkatnya migrasi ke luar negeri. Laporan media lokal pada Sabtu (23/8) menyebutkan bahwa tren ini berpotensi berlanjut selama beberapa dekade mendatang.
Berdasarkan riset dari Laboratorium Analisis Demografi dan Sosial Universitas Thessaly, jumlah kematian diperkirakan terus melampaui angka kelahiran. Selain itu, proporsi penduduk lansia semakin besar, sehingga beban demografi kian terasa.
Menurut Otoritas Statistik Yunani (Hellenic Statistical Authority), pada Sensus 2011 jumlah penduduk Yunani mencapai 10.816.286 jiwa. Namun, hingga 1 Januari 2024, angka tersebut menurun menjadi 10.400.720 jiwa. Artinya, dalam kurun waktu sekitar satu dekade, populasi Yunani menyusut lebih dari 400.000 orang.
Data terbaru juga mengungkapkan bahwa pada 2023 Yunani hanya mencatat 72.300 kelahiran, jauh lebih sedikit dibanding rata-rata tahunan di era 1950-an hingga 1960-an. Tingkat kesuburan wanita generasi 1980-an berkisar 1,3–1,4 anak, jauh di bawah angka ideal penggantian populasi. Kini, hampir 23% penduduk berusia di atas 65 tahun, dengan jumlah lansia melampaui anak-anak hingga hampir 1 juta orang.
Penurunan populasi ini mulai terasa sejak 2011, tepat setelah krisis keuangan melanda. Banyak generasi muda memilih merantau ke luar negeri untuk mencari peluang karier, sementara yang tinggal cenderung menunda memiliki anak akibat tekanan ekonomi dan sulitnya akses perumahan.
Para peneliti memperingatkan bahwa Yunani kini menghadapi “tantangan ganda”: migrasi besar-besaran anak muda sekaligus menurunnya angka kelahiran. Jika kondisi ini berlanjut tanpa solusi nyata, demografi Yunani diperkirakan akan terus melemah dan berdampak besar pada masa depan ekonomi serta pembangunan negara.