Jalur Kereta China-Laos, Pendorong Ekonomi dan Transformasi Kehidupan Masyarakat Laos
- ANTARA
Tangerang – Jalur Kereta China-Laos kini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Laos. Kehadirannya tidak hanya mendongkrak perdagangan dan mempercepat transportasi, tetapi juga membuka akses pasar internasional, terutama untuk produk pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian negara tersebut.
Sejak resmi beroperasi, jalur kereta ini telah mengangkut lebih dari 14 juta ton barang, menjadikannya infrastruktur vital dalam memperkuat konektivitas Laos dengan negara-negara kawasan. Dalam tujuh bulan pertama 2025 saja, lebih dari 3,47 juta ton barang diangkut, meningkat 6,8 persen dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, ekspor buah-buahan melonjak tajam hingga 62,8 persen, menegaskan peran besar jalur kereta ini dalam memajukan sektor pertanian Laos.
Manfaat Bagi Petani dan Pekerja Lokal
Bagi para petani seperti Saiynoy dari Provinsi Savannakhet, jalur kereta ini membuka pintu baru untuk memperluas produksi sekaligus menjangkau pasar internasional. Harga jual yang lebih baik dan akses transportasi yang lebih cepat membuat pendapatan petani meningkat, mendorong lebih banyak warga kembali ke sektor pertanian, serta menciptakan lapangan kerja baru di bidang logistik dan perdagangan.
Selain sektor pertanian, jalur kereta ini juga memperkuat ekonomi lokal. Banyak warga di sepanjang jalur mendapat peluang kerja baru, sementara perekonomian daerah yang sebelumnya stagnan kini semakin berkembang.
Dampak Sosial dan Konektivitas Regional
Tak hanya soal ekonomi, jalur kereta ini juga mengubah kehidupan sehari-hari masyarakat Laos. Perjalanan antarprovinsi kini jauh lebih cepat, aman, dan nyaman. Misalnya, perjalanan dari Vientiane ke Luang Prabang yang dulu memakan waktu hingga 12 jam kini hanya ditempuh dalam 2 jam. Perubahan ini bukan hanya memudahkan pekerjaan, tetapi juga mendorong pariwisata dan mempererat hubungan keluarga.