Hingga Senin Pagi, Basarnas Berhasil Evakuasi 54 Korban Tewas Ponpes Al-Khoziny

Petugas evakuasi korban runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sabtu (4/10)
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Tangerang – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengumumkan bahwa hingga Senin (6/10) dini hari, total 54 jenazah korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, telah berhasil ditemukan. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya merupakan potongan tubuh (body parts).

“Update terakhir pukul 03.34 WIB, kami menemukan satu jenazah lagi sehingga total menjadi 54 korban, termasuk lima body parts. Jadi jumlah jenazah utuh yang berhasil dievakuasi sebanyak 49,” ujar Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo dalam konferensi pers yang disiarkan dari Jakarta, Senin pagi.

Memasuki hari kedelapan pasca-tragedi, tim SAR gabungan masih memfokuskan pencarian di bagian selatan bangunan yang runtuh, karena diyakini masih terdapat korban yang tertimbun di area tersebut. Berdasarkan hasil pemetaan terbaru, diperkirakan empat korban telah terdeteksi posisinya, tiga di bagian depan dan satu di bagian belakang bangunan sisi selatan.

“Kami berharap pencarian hari ini bisa selesai karena target itu masih terus kami kejar,” tutur Yudhi.

Selain Basarnas, proses pencarian juga melibatkan unsur TNI, Polri, BPBD, serta tim teknis untuk memastikan keselamatan para petugas di lapangan. Hal ini dilakukan mengingat sebagian struktur bangunan masih tidak stabil dan berpotensi runtuh kembali.

Operasi SAR yang berlangsung 24 jam tanpa henti ini dikerjakan dengan sistem bergantian antarregu agar tetap efektif dan aman. Ratusan personel dikerahkan dengan bantuan alat berat serta anjing pelacak guna mempercepat proses evakuasi.

Yudhi menegaskan, Basarnas akan terus bekerja maksimal hingga seluruh korban berhasil ditemukan dan diserahkan ke tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur untuk proses identifikasi lebih lanjut.

Sementara itu, RS Bhayangkara Surabaya melaporkan telah menerima 45 kantong jenazah yang berasal dari lokasi runtuhnya bangunan. Proses identifikasi dan pencocokan data keluarga masih terus dilakukan untuk memastikan identitas setiap korban.

Tragedi runtuhnya bangunan empat lantai Ponpes Al-Khoziny ini menjadi salah satu insiden paling mematikan di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir. Upaya pencarian terus dilanjutkan dengan harapan seluruh korban segera ditemukan dan proses pemulihan dapat segera dimulai.