Roti Bagel: Sejarah dan Resep Simpel untuk Menemani Minum Kopi
- iStock
Tangerang – Sekilas, roti bagel tampak mirip dengan donat. Namun, roti bagel memiliki beberapa perbedaan dengan donat. Roti bagel memiliki ukuran yang lebih besar dan mengembang dan resepnya diwariskan secara turun-temurun.
Mengutip laman The Bagel Co, menurut berbagai sumber, nama roti bagel pertama kali tersebut pada 1610 di Polandia. Bagel kemudian dibawa ke Amerika Serikat oleh para imigran Eropa Timur di abad ke-19. Pada masa itu, pemasaran roti bagel masih dimonopoli oleh kaum Yahudi Eropa Timur. Kemudian, dalam periode 1960-1970, sekelompok keluarga pengusaha Yahudi memperkenalkan roti bagel ke pasar yang lebih luas sehingga tidak hanya diperjualbelikan oleh kaum Yahudi saja.
Roti bagel meraih popularitas yang luar biasa pada era 1970-an. Dilansir dari Smithsonian Mag, pada waktu itu, kuliner dengan label makanan asli atau makanan khas etnis tertentu sedang banyak digemari atau menjadi tren. Keluarga pengusaha bernama The Lenders menjadi salah satu yang memanfaatkan popularitas tersebut dengan menjual roti bagel bernama Jewish English Muffin.
Pada 1984, bagel yang dijual oleh The Lenders laku keras di pasaran. Sebab itu, Kraft Food, yang terkenal sebagai perusahaan induk makanan, membeli perusahaan bagel ini. Setelah dibeli oleh Kraft Food, bagel kemudian semakin dikenal luas, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi juga di seluruh dunia.
Resep Bagel untuk Menemani Minum Kopi
Cara membuat bagel berbeda dengan donat. Adonan bagel direbus dulu sebelum dipanggang. Adonan bagel yang direbus menghasilkan tekstur lembut bagian dalamnya meski tekstur asli bagel adalah keras.
Roti bagel cocok dijadikan sebagai teman minum kopi. Kamu bisa juga menambahkan olesan selai di atas bagel. Berikut ini resep bagel sederhana ala rumahan dari Taste of Home.
Bahan-bahan :
- 1 sendok teh ragi kering aktif
- 1 1/4 cangkir (312,5 ml) susu hangat
- 1/2 cangkir (115 gr) mentega, lunakkan
- 2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh garam
- 1 butir kuning telur
- 3 3/4 (415 gr) hingga 4 1/4 cangkir (470 gr) tepung serbaguna
- Biji wijen atau poppy, opsional
Cara membuat :
1. Dalam mangkuk besar, larutkan ragi dan susu hangat. Tambahkan mentega, gula, garam dan kuning telur, campur rata. Campurkan ke dalam tepung, aduk sampai membentuk adonan yang lembut.
2. Uleni adonan hingga halus dan elastis, sekitar 6-8 menit. Tempatkan dalam mangkuk yang sudah diolesi minyak. Tutup dan biarkan di tempat yang hangat hingga mengembang dua kali lipat. Diamkan sekitar 1 jam.
3. Kempeskan adonan yang mengembang. Bentuk menjadi 12 bola. Lubangi bagian tengah tiap bola adonan dengan ibu jari. Regangkan dan bentuk adonan hingga membentuk cincin yang rata. Tempatkan di atas permukaan bertepung. Tutup dan biarkan istirahat selama 10 menit. Ratakan bagel sedikit.
4. Isi Dutch Oven dengan air sebanyak dua per tiga, didihkan. Masukkan bagel, dua buah sekaligus, ke dalam air mendidih. Masak selama 45 detik; balik dan masak 45 detik lebih lama. Angkat dan; tiriskan di atas handuk kertas. Waktu merebus bagel jangan terlalu lama agar bagel bisa tetap mengembang saat dipanggang. Merebus bagel juga dapat membuat tekstur bagel lebih kenyal.
5. Taburi dengan wijen atau biji poppy. Jika kurang melekat, kamu bisa mengoleskan putih telur ke bagel sebelum diberi taburan. Kemudian letakkan di atas loyang yang sudah diolesi minyak. Panggang pada suhu 205 derajat celsius selama 20-25 menit atau sampai berwarna coklat keemasan.
Angkat dan dinginkan di rak kawat. Jika ingin membuat bagel dalam jumlah banyak sebagai persediaan camilan di rumah, kamu bisa membuat bagel menjadi adonan setengah jadi. Buat adonan bagel sampai tahap ketiga, kemudian bekukan di kulkas. Rebus dahulu adonan bagel beku baru dipanggang.