6 Larangan bagi Wanita Haid dalam Islam
- Freepik
Tangerang – Banyak sekali anggapan yang berkembang mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan wanita saat haid. Sebagian benar berasal dari ajaran Islam, namun ada pula yang hanya berupa mitos atau salah kaprah. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslimah untuk memahami dengan jelas larangan-larangan saat menstruasi sesuai tuntunan agama.
Berikut adalah beberapa larangan utama bagi wanita haid dalam Islam:
1. Tidak Boleh Berpuasa
Wanita yang sedang haid mendapat keringanan dari Allah SWT untuk tidak berpuasa. Hal ini merupakan bentuk kasih sayang Allah (QS. Al-Anbiya: 107; QS. Al-Hajj: 78). Puasa yang terlewat wajib diganti (qadha) di hari lain setelah suci.
2. Tidak Boleh Shalat
Dalam hadis riwayat Muttafaqun ‘alaih, Rasulullah SAW menegaskan bahwa wanita haid tidak diperbolehkan melaksanakan shalat. Berbeda dengan puasa, shalat yang terlewat tidak perlu diqadha karena jumlahnya yang lima waktu setiap hari dan haid datang setiap bulan.
3. Larangan Berhubungan Intim
Hubungan suami istri dilarang ketika istri sedang haid, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah: 222. Suami hanya boleh berhubungan kembali setelah istri benar-benar suci dan sudah mandi janabat.
4. Tidak Berdiam di Masjid
Wanita haid tidak boleh berdiam di dalam masjid untuk menjaga kesucian tempat ibadah. Namun, memasuki area masjid untuk kepentingan tertentu seperti menuntut ilmu masih diperbolehkan selama tidak melanggar batasan syariat.
5. Larangan Tawaf di Ka’bah
Dalam hadis riwayat Aisyah RA, Rasulullah SAW menegaskan bahwa wanita yang sedang haid tetap bisa melakukan semua rangkaian ibadah haji kecuali tawaf di Baitullah hingga ia suci.
6. Tidak Menyentuh Mushaf Al-Qur’an
Mayoritas ulama sepakat bahwa wanita haid tidak boleh menyentuh mushaf Al-Qur’an secara langsung. Meski demikian, mereka tetap bisa membaca Al-Qur’an melalui aplikasi digital, mendengarkan tilawah, atau menghafalnya.