Ini Alasan Kenapa Mi Instan Tidak Boleh Dikonsumsi Bersama Nasi
- Freepik
Tangerang – Selain nasi, ada satu makanan lain yang menjadi makanan favorit orang Indonesia, yaitu mi. Seperti yang kita tahu, mi dan nasi sama-sama berfungsi sebagai sumber karbohidrat.
Orang Indonesia kerap menggabungkan dua makanan karbohidrat ini secara bersama-sama. Lantas, bagaimana dari sisi kesehatan? Apakah nasi boleh dikonsumsi bersama mi?
Satu porsi mi instan umumnya mengandung 380 kalori dan 54 gram karbohidrat, sedangkan satu centong nasi mengandung 270 kalori.
Bila ditotal jumlah kalorinya bisa mencapai 650 kalori dalam satu kali sajian. Maka dari itu, nasi dan mi instan tidak disarankan untuk disantap secara bersama-sama.
Memang perpaduan makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama. Tapi kelebihan asupan karbohidrat bisa memicu efek negatif pada tubuh, seperti kenaikan berat badan.
Perlu diingat, kebiasaan ini jangan sering dilakukan, karena makan mi instan dan nasi secara bersamaan meninggalkan banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi di masa depan, berikut risikonya yang dirangkum dari berbagai sumber!
1. Risiko malnutrisi
Perlu diketahui, mi instan dan nasi mengandung karbohidrat tinggi. Perpaduan kedua makanan ini bisa membuat cepat kenyang lebih lama. Namun perlu diingat, makan bukan hanya soal mengenyangkan perut saja.
Tubuh tidak hanya butuh karbohidrat saja, tapi juga nutrisi lain yang baik untuk tubuh, seperti protein, lemak, dan mineral. Jika terus dikonsumsi setiap hari, bisa mengakibatkan penyakit malnutrisi atau kekurangan nutrisi.
2. Risiko diabetes
Kombinasi mi instan dan nasi menghasilkan 650 kalori dalam satu kali santapan. Perlu diketahui, jumlah kalori sebanyak itu tidak baik untuk tubuh.
Sebab tubuh yang menerima asupan berlebihan itu akan mengubah karbohidrat menjadi gula. Kondisi ini akan meningkatkan hormon insulin yang berperan dalam menghasilkan energi dalam tubuh.
Jika tubuh tidak bisa mengolah semua hormon insulin yang dibuat, perlahan-lahan hormon berlebihan akan menumpuk dan memicu penyakit diabetes.
3. Penyakit jantung
Dampak buruk lainnya, asupan karbohidrat yang berlebih itu nantinya akan dipecah oleh tubuh menjadi lemak.
Bila yang mengonsumsinya memiliki aktivitas yang berat dan rutin berolahraga, mungkin tidak akan menjadi masalah, karena lemak tersebut akan hancur secara perlahan-lahan.
Tapi bila yang mengonsumsinya malas bergerak, maka lemak tersebut akan menumpuk di dalam tubuh.
Puncaknya, tubuh akan mengalami kenaikan berat badan secara signifikan dan memicu perkembangan penyakit serius, seperti diabetes, penyakit jantung, dan lain sebagainya.
4. Tekanan darah tinggi
Perlu diketahui, mi instan biasanya dilengkapi dengan bumbu pelengkap yang mengandung zat adiktif bernama monosodium glutamate atau MSG.
Bumbu pelengkap ini berfungsi untuk meningkatkan cita rasa makanan. Tapi bila dikonsumsi secara berlebihan, kandungan MSG ini bisa meningkatkan tekanan darah dalam tubuh dan menimbulkan risiko penyakit di masa depan.