Reuni Bukan Sekadar Nostalgia: Merawat Tali Silaturahmi di Tengah Kesibukan
- Ubaidillah
VIVA Tangerang – Di tengah deru kehidupan modern yang serba cepat, waktu menjadi barang mewah. Pekerjaan, keluarga, target pribadi, dan tuntutan sosial kerap menyita perhatian, hingga tanpa disadari, relasi-relasi lama mulai memudar. Dalam konteks inilah reuni menjadi lebih dari sekadar ajang nostalgia. Ia hadir sebagai jembatan untuk kembali merawat tali silaturahmi yang sempat terabaikan.
Makna Reuni Lebih dari Sekadar Kenangan Lama
Reuni Alumni Darunnajah Angkatan 23.
- Ubaidillah
Bagi banyak orang, reuni identik dengan mengenang masa lalu—masa sekolah, masa kuliah, atau masa ketika hidup belum serumit hari ini. Gelak tawa saat mengenang kenakalan di bangku sekolah, kisah cinta remaja yang tak sempat jadi nyata, hingga lelucon guru yang selalu diingat, semua hadir seperti potongan-potongan film lama yang diputar ulang.
Namun, jika reuni hanya berhenti pada nostalgia, maka momen itu akan cepat berlalu dan tak meninggalkan bekas yang berarti. Padahal, di balik kenangan itu, ada jaringan persahabatan yang bisa terus dirawat dan bahkan dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih besar—baik secara emosional, sosial, maupun profesional.