Normalisasi Kali Angke Dinilai Penting, Pengamat Minta Libatkan Ahli dan PPP

Pemerintah Pusat Siap Kucurkan Dana Normalisasi Kali Angke
Sumber :
  • Pemkot Tangerang

“Kita perlu data akurat: mana titik terendah, jalur aliran air, hingga tanah mana yang jenuh atau masih bisa meresap. Tanpa data itu, solusi kita bisa meleset,” terang Rino.

Selain itu, ia mengusulkan agar kanal yang dinormalisasi dapat berfungsi ganda sebagai long storage untuk menampung air hujan berlebih. Kanal juga bisa dimanfaatkan untuk transportasi air, budidaya ikan, hingga objek wisata kota seperti yang diterapkan di Belanda, Jepang, atau kota besar di Amerika Serikat.

“Jangan cuma kanal dalam dan lebar, tapi harus bisa diatur buka-tutupnya dengan pintu air. Bahkan kanal bisa jadi nilai tambah ekonomi bagi kota,” imbuhnya.

Tak hanya infrastruktur fisik, pendekatan sosial juga dianggap penting. Rino menekankan bahwa masyarakat harus dilibatkan aktif melalui forum partisipasi publik agar penanganan banjir benar-benar berdampak.

“Warga bantaran sungai jangan hanya jadi objek, tapi bagian dari solusi. Contohnya di Jogja dengan program 3M: Mundur, Munggah, Madep Kali. Ini bisa jadi inspirasi agar warga mau menata kembali permukiman di bantaran,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wapres Gibran melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir di Ciledug pada Jumat (11/7). Dalam arahannya, Gibran meminta seluruh jajaran pemerintah pusat maupun daerah segera mendata kawasan rawan banjir terutama di sepanjang Kali Angke. Ia juga menekankan pentingnya langkah nyata yang kolaboratif untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana banjir.

Dalam waktu dekat, pemerintah pusat dan daerah dijadwalkan menggelar rapat teknis guna mengevaluasi dan mempercepat penanganan banjir di jalur Kali Angke dan sekitarnya.